JAKARTA, KOMPAS.com – Holding Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID menggencarkan program ekonomi sirkuler bersama masyarakat di berbagai wilayah operasional.
Upaya ini dilakukan untuk mendorong pemberdayaan masyarakat sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
Corporate Secretary MIND ID, Pria Utama mengatakan masyarakat di daerah memiliki semangat besar untuk berkontribusi dalam membangun ekosistem ekonomi sirkuler.
Karena itu, MIND ID konsisten menghadirkan program pemberdayaan yang terintegrasi dengan rantai pasok operasional Grup.
Baca juga: MIND ID Target Turunkan Emisi 6,6 Juta Ton CO2e pada 2030
“Ekonomi sirkuler adalah ekosistem peradaban masa depan. Kami akan konsisten mengajak semua kalangan mendukung program ini agar dampak yang ditargetkan dapat tercapai,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (30/9/2025).
Sejumlah anggota MIND ID telah menjalankan program pengelolaan sampah yang melibatkan masyarakat.
PT ANTAM Tbk misalnya, mengelola Bank Sampah yang berhasil menggerakkan ribuan warga untuk memilah sampah dari rumah. Sepanjang 2024, program ini menghasilkan 1.750 kilogram kompos yang bermanfaat bagi pemulihan ekosistem lokal.
Sementara itu, PT Freeport Indonesia menginisiasi Rumah Kompos di tiga desa di Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Program ini menjadi solusi pengelolaan sampah organik sekaligus sarana pemberdayaan masyarakat.
Ratusan warga kini aktif mengolah limbah rumah tangga menjadi pupuk kompos untuk pertanian dan penghijauan lingkungan.
Adapun PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) memberdayakan masyarakat sekitar Bendungan PLTA Asahan dengan mengolah eceng gondok menjadi pupuk dan kompos.
Selain itu, limbah kertas bekas juga dimanfaatkan menjadi produk bernilai tambah. Melalui workshop dan pendampingan, puluhan warga kini memiliki keterampilan baru sekaligus mendukung upaya dekarbonisasi pemerintah.
Baca juga: MIND ID Targetkan Penurunan Emisi 21,4 Persen pada 2030
MIND ID memastikan bahwa program-program ekonomi sirkuler tidak hanya menghasilkan output, tetapi juga memberi dampak nyata bagi masyarakat dan lingkungan.
“Kami ingin hadir bukan hanya sebagai penggerak penciptaan nilai tambah dari sumber daya alam mineral Indonesia, tetapi juga menggerakkan masyarakat untuk ikut berkontribusi dalam pembangunan peradaban masa depan yang berkelanjutan,” kata Pria Utama.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya