Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MIND ID Targetkan Penurunan Emisi 21,4 Persen pada 2030

Kompas.com, 26 Juni 2025, 20:39 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Holding Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID menargetkan penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 21,4 persen hingga tahun 2030.

Langkah ini merupakan bagian dari transformasi menyeluruh menuju operasi industri pertambangan nasional rendah karbon, sehingga mampu meningkatkan daya saing di tingkat global.

Adapun total kebutuhan energi Grup MIND ID diperkirakan meningkat dari 48.000 TJ (Terajoule) pada tahun 2023 menjadi 266.000 TJ pada 2030.

Baca juga: Di Bursa London, Indonesia Tegaskan Komitmen Perkuat Integritas Perdagangan Karbon

Kenaikan ini akan seiring dengan ekspansi produksi dan pengembangan proyek strategis hilirisasi nasional di seluruh komoditas mineral kelolaan.

Emisi GRK Grup MIND ID pada tahun 2023 tercatat sebesar 4.100 ktCO?e pun diperkirakan akan meningkat menjadi 31.060 ktCO?e pada 2030. Namun, dengan upaya transformasi yang dijalankan oleh seluruh Anggota MIND ID, emisi GRK ditargetkan turun sebesar 21,4 persen dari emisi GRK business-as-usual tahun 2030.

Division Head of Sustainability MIND ID, Binahidra Logiardi, menyampaikan bahwa perseroan berkomitmen untuk terus memperkuat kinerja operasional dalam rangka mendukung penguatan ekosistem industrialisasi nasional.

Meski demikian, ia memastikan bahwa ekspansi tetap dijalankan sesuai praktik terbaik industri pertambangan yang berkelanjutan, serta mendukung pencapaian target Enhanced Nationally Determined Contribution (NDC) pemerintah Indonesia pada 2030.

Hal ini juga merupakan upaya MIND ID untuk meningkatkan daya saing perusahaan dan kepercayaan investor global yang semakin peduli terhadap implementasi Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik yang terintegrasi dengan pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab serta prinsip dekarbonisasi.

"Sebagai perusahaan tambang milik Negara, kami berkomitmen mendukung Upaya pemerintah dalam penurunan emisi Gas Rumah Kaca. Tidak sekadar menambang dan meningkatkan nilai tambah, kami juga berupaya memastikan lingkungan tetap terjaga demi masa depan Indonesia,” ujar Binahidra dalam keterangan resmi, Kamis (26/6/2025).

Baca juga: Bahlil Minta Kontraktor Migas Ikut Garap Fasilitas Penangkap Karbon

Binahidra memaparkan sejumlah Langkah konkret yang telah berhasil diimplementasikan oleh Anggota MIND ID, antara lain substitusi bahan bakar berbasis fosil ke energi yang lebih bersih, seperti konversi HSD (High Speed Diesel) ke LNG (Liquefied Natural Gas) di Baking Plant INALUM. Langkah ini telah menurunkan emisi hingga 3.700 tCO?e per tahun.

Selanjutnya, penggunaan biomassa (seperti cangkang kelapa sawit) sebagai pengganti Batubara di salah satu anak Perusahaan ANTAM, juga telah berhasil menurunkan emisi hingga 560 tCO?e per tahun melalui teknologi co-firing.

"Melalui setiap inisiatif strategis ini, kami ingin membuktikan bahwa kehadiran kami sebagai perusahaan tambang juga mampu berkontribusi pada penurunan emisi GRK dari sisi operasional, dan bermanfaat bagi Indonesia,” pungkas Binahidra.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Pulihkan Ekosistem, WBN Reklamasi 84,86 Hektare Lahan Bekas Tambang di Weda
Pulihkan Ekosistem, WBN Reklamasi 84,86 Hektare Lahan Bekas Tambang di Weda
Swasta
IWIP Percepat Transisi Energi Lewat Proyek PLTS dan PLTB di Weda Bay
IWIP Percepat Transisi Energi Lewat Proyek PLTS dan PLTB di Weda Bay
Swasta
Bapeten Musnahkan 5,7 Ton Udang Ekspor yang Terkontaminasi Cesium-137
Bapeten Musnahkan 5,7 Ton Udang Ekspor yang Terkontaminasi Cesium-137
Pemerintah
IESR: Revisi Perpres 112 Tahun 2022 Ancam Target Transisi Energi
IESR: Revisi Perpres 112 Tahun 2022 Ancam Target Transisi Energi
LSM/Figur
8 Juta Anak Indonesia Memiliki Darah Mengandung Timbal Melebihi Batas WHO
8 Juta Anak Indonesia Memiliki Darah Mengandung Timbal Melebihi Batas WHO
Pemerintah
Bobibos Diklaim Lebih Ramah Lingkungan, Ini Penjelasan BRIN
Bobibos Diklaim Lebih Ramah Lingkungan, Ini Penjelasan BRIN
LSM/Figur
IWIP Libatkan UMKM dalam Rantai Pasok Industri, Nilai Kerja Sama Tembus Rp 4,4 Triliun
IWIP Libatkan UMKM dalam Rantai Pasok Industri, Nilai Kerja Sama Tembus Rp 4,4 Triliun
Swasta
Celios: Pembatasan Izin Smelter Harus Disertai Regulasi dan Peta Dekarbonisasi
Celios: Pembatasan Izin Smelter Harus Disertai Regulasi dan Peta Dekarbonisasi
Pemerintah
COP30 Buka Peluang RI Dapatkan Dana Proyek PLTS 100 GW
COP30 Buka Peluang RI Dapatkan Dana Proyek PLTS 100 GW
Pemerintah
Kemenhut: 6.000 ha TN Kerinci Seblat Dirambah, Satu Orang Jadi Tersangka
Kemenhut: 6.000 ha TN Kerinci Seblat Dirambah, Satu Orang Jadi Tersangka
Pemerintah
Masa Depan Keberlanjutan Sawit RI di Tengah Regulasi Anti Deforestasi UE dan Tekanan dari AS
Masa Depan Keberlanjutan Sawit RI di Tengah Regulasi Anti Deforestasi UE dan Tekanan dari AS
Swasta
Negara di COP30 Sepakati Deklarasi Memerangi Disinformasi
Negara di COP30 Sepakati Deklarasi Memerangi Disinformasi
Pemerintah
3.099 Kasus Iklim Diajukan Secara Global hingga Pertengahan 2025
3.099 Kasus Iklim Diajukan Secara Global hingga Pertengahan 2025
Pemerintah
Seruan UMKM di COP30: Desak agar Tak Diabaikan dalam Transisi Energi
Seruan UMKM di COP30: Desak agar Tak Diabaikan dalam Transisi Energi
Pemerintah
Mendobrak Stigma, Menafsir Ulang Calon Arang lewat Suara Perempuan dari Panggung Palegongan Satua Calonarang
Mendobrak Stigma, Menafsir Ulang Calon Arang lewat Suara Perempuan dari Panggung Palegongan Satua Calonarang
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau