Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bappenas: Pengelolaan Sampah Tak Optimal karena Alokasi APBD Terlalu Kecil

Kompas.com, 9 Oktober 2025, 15:54 WIB
Manda Firmansyah,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hingga saat ini, kapasitas fiskal pemerintah daerah (Pemda) dalam pengelolaan persampahan masih terbatas.

Berdasarkan data sistem informasi pemerintah daerah (SIPD) tahun 2025, rata-rata anggaran bidang persampahan kabupaten/kota terhadap sebesar 0,53 persen dari total anggaran APBD.

Di sisi lain, nilai retribusi persampahan masih terlalu kecil. Imbasnya, sulit mencapai pelayanan persampahan yang optimal.

Besaran retribusi persampahan yang ideal agar pengelolaannya berkualitas dan memenuhi standar saat ini adalah Rp 132.000-Rp166.000 per rumah setiap bulannya.

Baca juga: Hindari Sanksi KLH Soal Open Dumping, Pemkab Semarang Gandeng Investor China Kelola Sampah TPA Blondo

"Mayoritas akan sangat membebani rumah tangga kalau memang harus sebesar itu," ujar Direktur Lingkungan Hidup Kementerian PPN/Bappenas, Nizhar Marizi dalam webinar, Rabu (8/10/2025).

Prinsip yang mengharuskan pencemar menanggung biaya pengurangan polusi sesuai kerusakan (polutter pays principle) di Indonesia tidak berjalan dengan baik. Persentase pengumpulan retribusi masih belum mencapai 100 persen.

Di sisi lain, masyarakat harus melakukan dua kali pembayaran, yaitu iuran ke pengurus sampah dan retribusi ke pemerintah daerah. Padahal, jika pemungutan retribusi dikelola secara profesional, maka Pemda akan memiliki sumber daya yang cukup dan berkelanjutan.

Minimnya alokasi anggaran dan retribusi yang belum optimal menyebabkan pengelolaan sampah masih jauh dari kebutuhan untuk full cost recovery (pemulihan biaya penuh). Dampaknya, pelaksanaan pengelolaan sampah dari hulu ke hilir masih terbatas.

Merujuk data Bappenas, untuk mencapai target 100 persen sampah terkelola sesuai rencana pembangunan jangka menengah (RPJMN) 2025-2029, diperlukan investasi infrastruktur sebesar Rp 303 triliun. Kemudian, ada pula kebutuhan operasional untuk pengelolaan sampah sebesar Rp1-1,5 juta per ton.

Baca juga: Dari Sampah hingga Transportasi Hijau, Jalan Panjang Jakarta Menuju Kota Berdaya Saing Dunia

"Jadi, bisa dilihat besarnya kebutuhan pembiayaan ini, tidak mungkin semua pembiayaan dari APBN, dari APBD," ucapnya.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Kunjungan Menteri PKP Tegaskan Komitmen Astra Wujudkan Hunian Layak bagi Warga
Kunjungan Menteri PKP Tegaskan Komitmen Astra Wujudkan Hunian Layak bagi Warga
BrandzView
Ambisi Iklim Turun, Dunia Gagal Penuhi Perjanjian Paris
Ambisi Iklim Turun, Dunia Gagal Penuhi Perjanjian Paris
Pemerintah
Mayoritas Penduduk Negara Berpenghasilan Menengah Rasakan Dampak Krisis Iklim
Mayoritas Penduduk Negara Berpenghasilan Menengah Rasakan Dampak Krisis Iklim
Pemerintah
Kebijakan Iklim Dapat Dukungan, Tapi Disinformasi Picu Keraguan
Kebijakan Iklim Dapat Dukungan, Tapi Disinformasi Picu Keraguan
LSM/Figur
Dampak Perubahan Iklim: Sudah Telat Selamatkan Kopi, Cokelat, dan Anggur
Dampak Perubahan Iklim: Sudah Telat Selamatkan Kopi, Cokelat, dan Anggur
LSM/Figur
KLH: Indonesia Darurat Sampah, Tiap Tahun Ciptakan Bantar Gebang Baru
KLH: Indonesia Darurat Sampah, Tiap Tahun Ciptakan Bantar Gebang Baru
Pemerintah
Ecoground 2025: Blibli Tiket Action Tunjukkan Cara Seru Hidup Ramah Lingkungan
Ecoground 2025: Blibli Tiket Action Tunjukkan Cara Seru Hidup Ramah Lingkungan
Swasta
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
Pemerintah
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
LSM/Figur
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Pemerintah
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar 'Langkah Membumi Ecoground 2025'
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar "Langkah Membumi Ecoground 2025"
Swasta
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
BUMN
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
Pemerintah
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
LSM/Figur
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau