BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan LG

Bangun Kesadaran Sejak Usia Sekolah, LG Ajak Anak Indonesia Peduli Sampah Elektronik

Kompas.com, 9 Oktober 2025, 10:16 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
Aditya Mulyawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com – PT LG Electronics Indonesia (LG) kembali menggelar kampanye hijau sebagai bagian dari komitmen perusahaan dalam menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan berkelanjutan.

Teranyar, LG meluncurkan kampanye bertajuk “E-Waste Recycling for A Better Planet”. Program ini merupakan bagian dari payung besar tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) LG bertajuk “LG Loves Indonesia”.

Program itu berfokus pada keberlanjutan lingkungan melalui salah satu pilarnya, yakni LG Loves Green.

LG juga memiliki tiga pilar CSR lainnya, yakni LG Loves and Cares yang berfokus pada kegiatan sosial dan kemanusiaan, LG Loves School yang mendukung peningkatan fasilitas pendidikan, serta LG Loves Children yang menitikberatkan perhatian pada kesejahteraan dan perkembangan anak.

President of LG Electronics Indonesia Ha Sang-chul mengatakan, kampanye E-Waste Recycling for A Better Planet berlangsung selama satu bulan sejak Minggu (24/9/2025).

Baca juga: Hadirkan Perpustakaan Ramah Anak LG Loves Children di Bali, LG Dukung Literasi dan Edukasi Lingkungan Sejak Dini

Lewat kampanye itu, LG mengajak masyarakat untuk mengumpulkan berbagai jenis sampah elektronik di sekitarnya agar dapat didaur ulang.

“(Sampah elektronik) kerap menjadi hal yang terlupakan di antara jenis (sampah) lainnya. Kesadaran untuk memperlakukan sampah elektronik dengan benar menjadi hal penting dalam upaya menciptakan lingkungan berkelanjutan,” ujar Ha Sang-chul dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (8/10/2025).

Pada kampanye tersebut, LG menyediakan kotak pengumpulan sampah elektronik di enam titik lokasi. Adapun tiga di antaranya berada di fasilitas LG, yakni LG Service Center Jakarta di Pondok Labu, kantor LG di Gandaria 8 Office lantai 23, dan LG ZonaSeru di CGV Central Park lantai 8 (P.13) Jakarta.

Tiga titik lainnya dibuka melalui kerja sama dengan sekolah dasar di Jakarta dan Tangerang Selatan, yaitu SDN Ragunan 8, SDIT Pembangunan Pamulang, dan SDN Kebon Baru 07.

Di setiap lokasi, LG juga menempatkan poster edukasi mengenai pentingnya memilah serta mendaur ulang sampah elektronik.

Khusus di tiga sekolah dasar tersebut, LG memberikan edukasi langsung kepada para siswa mengenai kondisi penumpukan sampah di Indonesia, termasuk pentingnya pengelolaan limbah elektronik yang kerap luput dari perhatian.

Edukasi tersebut bertujuan untuk memberi pemahaman mendalam tentang dampak buruk sampah terhadap kesehatan, lingkungan, hewan laut, serta urgensi perubahan menuju gaya hidup berkelanjutan pada usia muda.

“Selain itu, edukasi untuk mengajarkan konsep pengurangan penggunaan, penggunaan kembali barang, dan daur ulang sampah sebagai kebiasaan sehari-hari di rumah dan sekolah,” terang Ha Sang-chul.

Baca juga: Solusi Praktis untuk Keseharian, Kulkas LG Bottom Freezer Dilengkapi Auto Ice Maker

Ia memaparkan, LG memilih siswa usia sekolah dasar sebagai target penyuluhan dan lokakarya terkait sampah elektronik. Dengan begitu, diharapkan terbentuk pelopor dengan kesadaran tinggi akan penanganan sampah di Indonesia di masa depan.

LG percaya, perubahan harus dimulai dari usia paling dini. Ini sekaligus menjadi kontribusi nyata perusahaan dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Kerja sama dengan Liberty Society

Dalam kegiatan penyuluhan, LG bekerja sama dengan Liberty Society. Perusahaan sosial ini dikenal karena fokus pada penciptaan produk ramah lingkungan dan hasil daur ulang melalui pemberdayaan perempuan dari kelompok terpinggirkan.

Melalui kolaborasi tersebut, Liberty Society turut memberikan penyuluhan kepada para siswa di tiga sekolah dasar yang terlibat.

Mereka juga memberikan demonstrasi cara memilah sampah elektronik serta mengubah sebagian material bekas menjadi barang bermanfaat seperti gelang.

Kolaborasi antara LG dan Liberty Society tidak berhenti di tahap edukasi. Seluruh sampah elektronik yang terkumpul sepanjang kampanye juga akan didaur ulang oleh Liberty Society agar dapat dimanfaatkan kembali.

Baca juga: LG InstaView Multi-Door Seri GC-V24FFCHB Jadi Solusi buat Keluarga Modern

Selain itu, LG juga menggandeng sejumlah seniman instalasi untuk mengubah sebagian sampah elektronik hasil pengumpulan menjadi empat karya seni instalasi.

Hasil karya itu rencananya akan dipamerkan pada akhir tahun ini. Sebagian karya akan dipasang di tiga sekolah dasar mitra, sedangkan sisanya akan ditempatkan di LG ZonaSeru, area Customer Experience LG yang berlokasi di CGV Central Park, Jakarta.

“Melalui proses daur ulang menjadi berbagai produk bermanfaat dan karya seni instalasi, kami berharap, semakin banyak masyarakat yang terinspirasi tentang pentingnya pengelolaan sampah elektronik. Limbah ini masih bisa memberi manfaat jika ditangani dengan cara yang tepat,” ucap Ha Sang-chul.

Ha Sang-chul berharap, berbagai inisiatif sosial yang dijalankan secara berkelanjutan di Indonesia dapat terus memberi manfaat nyata bagi masyarakat.

“Melalui kampanye E-Waste Recycling for A Better Planet, LG ingin membangun kesadaran sekaligus memperkuat kolaborasi dalam pengelolaan sampah elektronik. LG percaya, langkah kecil yang dilakukan secara konsisten akan membawa dampak positif dan menumbuhkan semangat optimisme bagi kemajuan Indonesia,” ujar Ha Sang-chul.

Baca juga: Uji UP2M DTE FTUI: AC LG DUALCOOL New Eco Konsumsi Listrik Rp 1.500 per Hari

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Baca tentang

Terkini Lainnya
Ketika Indonesia Sibuk Menyelamatkan Bisnis, Bukan Bumi
Ketika Indonesia Sibuk Menyelamatkan Bisnis, Bukan Bumi
Pemerintah
Iran Alami Kekeringan Parah, 14 Juta Warga Teheran Berisiko Direlokasi
Iran Alami Kekeringan Parah, 14 Juta Warga Teheran Berisiko Direlokasi
Pemerintah
Studi Sebut Mobil Murah Jauh Lebih Berpolusi
Studi Sebut Mobil Murah Jauh Lebih Berpolusi
LSM/Figur
Uni Eropa Tunda Setahun Penerapan Regulasi Deforestasi EUDR
Uni Eropa Tunda Setahun Penerapan Regulasi Deforestasi EUDR
Pemerintah
Dekan FEM IPB Beri Masukan untuk Pembangunan Afrika dengan Manfaatkan Kerja Sama Syariah
Dekan FEM IPB Beri Masukan untuk Pembangunan Afrika dengan Manfaatkan Kerja Sama Syariah
LSM/Figur
Studi: Negara-negara Kaya Kompak Pangkas Bantuan untuk Negara Miskin
Studi: Negara-negara Kaya Kompak Pangkas Bantuan untuk Negara Miskin
Pemerintah
Baru 2 Bandara Pakai BTT Listrik, Kemenhub Siapkan Revisi Standar Nasional
Baru 2 Bandara Pakai BTT Listrik, Kemenhub Siapkan Revisi Standar Nasional
Pemerintah
BRIN: Peralihan ke BTT Listrik Pangkas Emisi Bandara hingga 31 Persen
BRIN: Peralihan ke BTT Listrik Pangkas Emisi Bandara hingga 31 Persen
LSM/Figur
Etika Keadilan Masyarakat dan Iklim
Etika Keadilan Masyarakat dan Iklim
Pemerintah
Akhiri Krisis Air, Vinilon Group dan Solar Chapter Alirkan Air Bersih ke Desa Fafinesu NTT
Akhiri Krisis Air, Vinilon Group dan Solar Chapter Alirkan Air Bersih ke Desa Fafinesu NTT
Swasta
Kisah Kampung Berseri Astra Cidadap, Ubah Tambang Ilegal Jadi Ekowisata
Kisah Kampung Berseri Astra Cidadap, Ubah Tambang Ilegal Jadi Ekowisata
Swasta
IEA: Dunia Menjadi Lebih Hemat Energi, tetapi Belum Cukup Cepat
IEA: Dunia Menjadi Lebih Hemat Energi, tetapi Belum Cukup Cepat
Pemerintah
Intensifikasi Lahan Tanpa Memperluas Area Tanam Kunci Keberlanjutan Perkebunan Sawit
Intensifikasi Lahan Tanpa Memperluas Area Tanam Kunci Keberlanjutan Perkebunan Sawit
Swasta
Industri Penerbangan Asia Pasifik Siap Penuhi Target 5 Persen Avtur Berkelanjutan
Industri Penerbangan Asia Pasifik Siap Penuhi Target 5 Persen Avtur Berkelanjutan
Pemerintah
Indonesia Ingin Bangun PLTN, tapi Geopolitik Jadi Pertimbangan Utama
Indonesia Ingin Bangun PLTN, tapi Geopolitik Jadi Pertimbangan Utama
Pemerintah
Komentar di Artikel Lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau