Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PGE Ulubelu Gandeng BKKBN untuk Wujudkan Lingkungan Sehat dan Ramah Anak

Kompas.com, 20 Oktober 2025, 09:19 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) Area Ulubelu menggandeng Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk mengembangkan Program Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA) di Tempat Penitipan Anak (TPA) Al-Fikriy, Kabupaten Tanggamus, Lampung.

Program TAMASYA merupakan inisiatif BKKBN untuk menciptakan lingkungan yang sehat, aman, dan mendidik bagi anak-anak melalui peran aktif keluarga dan komunitas.

Program ini sejalan dengan upaya mencetak generasi penerus bangsa yang sehat dan berdaya saing.

Baca juga: Pertamina Dorong Kolaborasi Nasional Menuju Langit Rendah Emisi

Melalui dukungan terhadap 110 penerima manfaat, PGE Area Ulubelu berfokus pada peningkatan kompetensi pengasuh, pemantauan tumbuh kembang anak, pendampingan bagi orang tua, hingga penyediaan fasilitas rujukan layanan anak.

Beberapa bentuk dukungan konkret yang diberikan PGE antara lain penyediaan fasilitas bermain edukatif yang ramah anak, edukasi pangan sehat dan bergizi bersama local hero binaan CSR PGE, serta pelatihan pola asuh anak oleh Dinas PPA Dalduk Kabupaten Tanggamus.

Selain itu, PGE juga berpartisipasi dalam penyusunan modul edukasi keluarga dan peningkatan kapasitas pengasuh bersama BKKBN Provinsi Lampung.

Pjs. General Manager PGE Area Ulubelu, Rizaldy, menyampaikan melalui program ini, PGE berharap manfaat yang dihasilkan tidak hanya dirasakan langsung oleh anak-anak dan keluarga, tetapi juga menjadi katalis dalam memperkuat kolaborasi antara perusahaan, pemerintah, dan komunitas lokal.

“Kami sangat mengapresiasi sinergi antara BKKBN Kabupaten Tanggamus dan Provinsi Lampung dengan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. Semoga Program TAMASYA dapat terus berlanjut dan memberi dampak positif bagi masyarakat. PGE berkomitmen untuk terus mendukung upaya bersama dalam mewujudkan lingkungan yang sehat dan ramah anak,” ujar Rizaldy dalam keterangan resminya pekan lalu.

Langkah ini sejalan dengan komitmen PGE terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya tujuan ke-3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera), ke-4 (Pendidikan Berkualitas), dan ke-17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).

Baca juga: B40 untuk Energi Bersih Pecahkan Rekor Dunia, Pertamina: Negara Hemat Rp 675 T

Sebagai bagian dari Subholding Power & New Renewable Energy (PNRE) Pertamina, PGE saat ini mengelola 15 wilayah kerja panas bumi dengan kapasitas terpasang 1.932 MW atau setara dengan 70 persen dari total kapasitas panas bumi nasional.

Kontribusi tersebut mendukung pengurangan emisi karbon hingga 10 juta ton CO? per tahun serta memperkuat posisi PGE sebagai world class green energy company.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
SBTi Rilis Peta Jalan untuk Industri Kimia Global
SBTi Rilis Peta Jalan untuk Industri Kimia Global
Pemerintah
Bukan Murka Alam: Melacak Jejak Ecological Tech Crime di Balik Tenggelamnya Sumatra
Bukan Murka Alam: Melacak Jejak Ecological Tech Crime di Balik Tenggelamnya Sumatra
Pemerintah
Agroforestri Sawit: Jalan Tengah di Tengah Ancaman Banjir dan Krisis Ekosistem
Agroforestri Sawit: Jalan Tengah di Tengah Ancaman Banjir dan Krisis Ekosistem
Pemerintah
Survei FTSE Russell: Risiko Iklim Jadi Kekhawatiran Mayoritas Investor
Survei FTSE Russell: Risiko Iklim Jadi Kekhawatiran Mayoritas Investor
Swasta
Tuntaskan Program KMG-SMK, BNET Academy Dorong Penguatan Kompetensi Guru Vokasi
Tuntaskan Program KMG-SMK, BNET Academy Dorong Penguatan Kompetensi Guru Vokasi
Swasta
Harapan Baru, Peneliti Temukan Cara Hutan Tropis Beradaptasi dengan Iklim
Harapan Baru, Peneliti Temukan Cara Hutan Tropis Beradaptasi dengan Iklim
Pemerintah
Jutaan Hektare Lahan Sawit di Sumatera Berada di Wilayah yang Tak Layak untuk Monokultur
Jutaan Hektare Lahan Sawit di Sumatera Berada di Wilayah yang Tak Layak untuk Monokultur
LSM/Figur
Industri Olahraga Global Bisa Jadi Penggerak Konservasi Satwa Liar
Industri Olahraga Global Bisa Jadi Penggerak Konservasi Satwa Liar
Swasta
FAO: Perluasan Lahan Pertanian Tidak Lagi Memungkinkan
FAO: Perluasan Lahan Pertanian Tidak Lagi Memungkinkan
Pemerintah
Banjir Sumatera Disebabkan Kerusakan Hutan, Anggota DPR Ini Minta HGU Ditiadakan
Banjir Sumatera Disebabkan Kerusakan Hutan, Anggota DPR Ini Minta HGU Ditiadakan
Pemerintah
Pupuk Indonesia: Jangan Pertentangkan antara Pupuk Organik dan Kimia
Pupuk Indonesia: Jangan Pertentangkan antara Pupuk Organik dan Kimia
BUMN
PLN Kelebihan Pasokan, Proyek WtE Dikhawatirkan Hanya Bakar Uang
PLN Kelebihan Pasokan, Proyek WtE Dikhawatirkan Hanya Bakar Uang
LSM/Figur
Ekonomi Hijau Diprediksi Capai 7 Triliun Dolar AS per Tahun pada 2030
Ekonomi Hijau Diprediksi Capai 7 Triliun Dolar AS per Tahun pada 2030
Pemerintah
Skema Return dan Reuse Disebut Bisa Kurangi Polusi Plastik dalam 15 Tahun
Skema Return dan Reuse Disebut Bisa Kurangi Polusi Plastik dalam 15 Tahun
Pemerintah
Ketika Anak-anak Muda Mulai Berinisiatif untuk Lestarikan Lingkungan...
Ketika Anak-anak Muda Mulai Berinisiatif untuk Lestarikan Lingkungan...
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau