Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SIEW 2025: Mengintip Upaya Singapura Maksimalkan Renewable Energy untuk Ketahanan Energi

Kompas.com, 27 Oktober 2025, 10:19 WIB
Bambang P. Jatmiko

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - Pemerintah Singapura menempuh berbagai upaya untuk mencapai ketahanan energi mereka. Salah satu yang dilakukan adalah memanfaatkan  energi yang berasal dari indigeneous sources

Indigeneous resources mengacu kepada energi yang memang tersedia di Singapura tanpa harus tergantung pada negara lain, yakni tenaga matahari yang dikembangkan melalui solar panel.

Menteri Tenaga Kerja yang juga Plt Menteri Sains Teknologi Singapura Tan See Leng mengungkapkan Singapura menegaskan komitmennya untuk mengejar portofolio energi berkelanjutan yang beragam guna mencapai target emisi nol bersih.

Baca juga: Pemerintah Incar Produksi Kendaraan Listrik Capai 2 Juta di 2025 untuk Ketahanan Energi

"Tidak ada satu solusi tunggal yang dapat menjawab seluruh tantangan dekarbonisasi," jelasnya dalam pembukaan Singapore International Energy Week 2025, Senin (27/10/2025).

Menurut Tan See Leng, energi surya disebut sebagai sumber energi terbarukan paling potensial di dalam negeri Singapura.

Saat ini, kapasitas terpasang panel surya di Singapura telah mencapai lebih dari 1,7 gigawatt-peak (GWp) dan ditargetkan meningkat menjadi setidaknya 2 GWp sebelum 2030.

"Pemerintah mendorong masyarakat dan pelaku usaha untuk memasang panel surya, menyederhanakan regulasi, serta mengeksplorasi inovasi perkotaan seperti solar canopies dan building-integrated photovoltaics," jelas Tan See Leng.

Namun, dengan keterbatasan lahan, kontribusi energi surya diperkirakan hanya akan mencapai sekitar 10 persen dari total kebutuhan listrik pada 2050.

Panas Bumi dan Nuklir

Selain menggunakan solar panel, Singapura juga tengah menjajaki potensi pemanfaatan energi panas bumi (geothermal) yang dapat menjadi sumber daya baseload yang stabil.

"Saat ini Singapura mulai mempelajari energi nuklir, terutama teknologi baru seperti Small Modular Reactors yang dinilai memiliki potensi menjadi opsi energi yang aman, andal, dan efisien secara biaya," ungkap dia.

Perdana Menteri Lawrence Wong sebelumnya menyatakan bahwa pemerintah telah melakukan reorganisasi untuk memperkuat kemampuan di bidang ini. Dua lembaga baru dibentuk itu yakni Nuclear Energy Office serta Nuclear Safety Division.

Singapura juga aktif memperluas kerja sama internasional dengan meneken perjanjian dengan Amerika Serikat pada Juli 2024, serta kesepakatan serupa dengan Prancis pada Mei 2025.

Baca juga: Bengkulu Menuju Swasembada Energi Baru Terbarukan

Pada September, AS menyetujui penambahan Singapura dalam Climate and Energy List of Generally Authorised Destinations, yang membuka akses lebih luas terhadap informasi teknis penting terkait teknologi nuklir AS.

SIEW 2025

Singapore International Energy Week 2025 merupakan event tahunan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Singapura dengan menghadirkan berbagai pihak untuk berdiskusi dan menjajaki berbagai kemungkinan kerja sama.

Tahun ini, SIEW diselenggarakan pada 27-29 Oktober 2025 di Marina Bay Sands Singapura. Sejumlah pembicara yang hadir di adalah perwakilan dari pemerintah, regulator internasional, serta industri.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Investasi Energi Terbarukan Capai Rp 21,64 Triliun, REC Dinilai Bisa Percepat Balik Modal
Investasi Energi Terbarukan Capai Rp 21,64 Triliun, REC Dinilai Bisa Percepat Balik Modal
Pemerintah
PLTP Kamojang Hasilkan 1.326 GWh Listrik, Tekan Emisi 1,22 Juta Ton per Tahun
PLTP Kamojang Hasilkan 1.326 GWh Listrik, Tekan Emisi 1,22 Juta Ton per Tahun
BUMN
Pertamina EP Cepu Dorong Desa Sidorejo Jadi Sentra Pertanian Organik Blora
Pertamina EP Cepu Dorong Desa Sidorejo Jadi Sentra Pertanian Organik Blora
BUMN
Pergerakan Manusia Melampaui Total Migrasi Satwa Liar, Apa Dampaknya?
Pergerakan Manusia Melampaui Total Migrasi Satwa Liar, Apa Dampaknya?
Pemerintah
Tambang Batu Bara Bekas Masih Lepaskan Karbon, Studi Ungkap
Tambang Batu Bara Bekas Masih Lepaskan Karbon, Studi Ungkap
Pemerintah
KKP Pastikan Udang RI Bebas Radioaktif, Kini Ekspor Lagi ke AS
KKP Pastikan Udang RI Bebas Radioaktif, Kini Ekspor Lagi ke AS
Pemerintah
Sampah Plastik “Berlayar” ke Samudra Hindia dan Afrika, Ini Penjelasan Peneliti BRIN
Sampah Plastik “Berlayar” ke Samudra Hindia dan Afrika, Ini Penjelasan Peneliti BRIN
Pemerintah
75 Persen Hiu Paus di Papua Punya Luka, Tunjukkan Besarnya Ancaman yang Dihadapinya
75 Persen Hiu Paus di Papua Punya Luka, Tunjukkan Besarnya Ancaman yang Dihadapinya
LSM/Figur
Jangan Sia-siakan Investasi Hijau China, Kunci Transisi Energi Indonesia Ada di Sini
Jangan Sia-siakan Investasi Hijau China, Kunci Transisi Energi Indonesia Ada di Sini
Pemerintah
Eropa Sepakat Target Iklim 2040, tapi Ambisinya Melemah, Minta Kelonggaran
Eropa Sepakat Target Iklim 2040, tapi Ambisinya Melemah, Minta Kelonggaran
Pemerintah
Human Initiative Gelar Forum Kolaborasi Multipihak untuk Percepatan SDGs
Human Initiative Gelar Forum Kolaborasi Multipihak untuk Percepatan SDGs
Advertorial
Batu Bara Sudah Tidak Cuan, Terus Bergantung Padanya Sama Saja Bunuh Diri Perlahan
Batu Bara Sudah Tidak Cuan, Terus Bergantung Padanya Sama Saja Bunuh Diri Perlahan
Pemerintah
Kisah Nur Wahida Tekuni Songket hingga Raup Cuan di Mancanegara
Kisah Nur Wahida Tekuni Songket hingga Raup Cuan di Mancanegara
LSM/Figur
Startup Biodiversitas Tarik Investor Beragam, Namun Raih Modal Kecil
Startup Biodiversitas Tarik Investor Beragam, Namun Raih Modal Kecil
Pemerintah
FAO Peringatkan Degradasi Lahan Ancam Miliaran Orang
FAO Peringatkan Degradasi Lahan Ancam Miliaran Orang
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau