JAKARTA, KOMPAS.com — Indonesia Biru Foundation (IBF) bersama Association of Korean Construction Company in Indonesia (AKCI) resmi berkolaborasi untuk inisiatif perlindungan dan pemulihan ekosistem di Lombok Barat.
Kerja sama itu dilakukan dalam acara End of Year Gathering AKCI di Damai Indah Golf PIK Course, Jakarta, Rabu (3/12/2025) malam.
Langkah ini menjadi tonggak awal keterlibatan perusahaan sektor konstruksi Korea dalam upaya pelestarian lingkungan di Indonesia.
Baca juga: Belantara Foundation: Mangrove Jadi Penyangga Kehidupan dan Atasi Krisis Iklim
Pendiri dan Direktur IBF, Andre Saputra, yang menegaskan bahwa pembangunan yang tidak terkelola berpotensi mempercepat hilangnya ekosistem penting dari darat hingga laut.
"Karena itu kami berinisiatif untuk menjalin kolaborasi dengan AKCI untuk turut serta dalam pemulihan ekosistem di kawasan Senggigi Lombok Barat," ujarnya.
Dalam acara tersebut, IBF memaparkan perkembangan program konservasi Mangrove Cemare di Lombok Barat yang selama dua tahun terakhir berfokus pada rehabilitasi mangrove, pengembangan ekowisata edukatif, serta peningkatan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan sampah.
Turut hadir Kyung Min Park, IBF Youth Ambassador, yang berperan sebagai penghubung antara IBF dan komunitas AKCI. Dengan latar belakang Korea Selatan dan dedikasinya pada isu lingkungan, Park menekankan pentingnya jejaring lintas negara dalam memperkuat aksi konservasi.
Di akhir pemaparan, Andre mengundang para anggota AKCI untuk mendukung program-program IBF tahun 2026, dan menghasilkan komitmen pendanaan sebesar Rp 96 juta untuk memperkuat program pengelolaan sampah serta rehabilitasi mangrove dan ekowisata edukatif di Cemare.
Chairman AKCI sekaligus perwakilan PT SSA, Hwang Eui Sang, menyampaikan apresiasinya terhadap kerja IBF serta pentingnya kepedulian sektor konstruksi terhadap lingkungan.
“Industri konstruksi memiliki dampak besar terhadap lanskap dan ekosistem. Karena itu, kita juga harus ambil bagian dalam upaya pemulihan dan perlindungan lingkungan,” ujar Hwang.
Baca juga: KG Media Tanam 10.000 Bibit Mangrove di Indramayu, Bisnis Bisa Lestari
“Mangrove adalah salah satu ekosistem paling penting untuk masa depan pesisir Indonesia—untuk perlindungan bencana, keanekaragaman hayati, hingga kehidupan masyarakat lokal. Kami mendorong seluruh anggota AKCI untuk lebih peduli dan aktif dalam inisiatif-inisiatif konservasi seperti yang dilakukan IBF,” lanjut Hwang.
Andre Saputra, menyampaikan pihaknya menyambut baik dukungan tersebut. Pihaknya berharap kolaborasi ini menjadi titik balik bagi perusahaan-perusahaan konstruksi untuk meninjau kembali cara mereka merancang dan mengoperasikan proyek.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya