Penulis
KOMPAS.com - Kementerian Kehutanan melakukan kajian terkait temuan longsor di dua daerah aliran sungai (DAS) yang berada di dekat Kota Padang dan Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat, Hartono mengatakan, pihaknya saat ini sedang memeriksa hasil citra tutupan lahan dari hulu Suaka Margasatwa (SM) Barisan yang memiliki hilir di Kota Padang, serta Cagar Alam (CA) Maninjau yang hilirnya berada di Kabupaten Agam.
Baca juga:
"Kami hari ini baru mendapatkan citra terkait dengan tutupan lahan yang ada. Tentunya ya nanti akan kami sampaikan hasil daripada citra satelit resolusi tinggi, apakah kondisi kawasan itu baik atau memang sudah ada aktivitas ilegal, kami akan kaji lebih lanjut," kata Hartono, dikutip dari Antara, Kamis (11/12/2025).
Seorang anak bermain di pinggir Sungai Batang Kuranji yang mengalami pelebaran setelah banjir bandang dan longsor di Kota Padang, Sumatera Barat, Selasa (9122025).Hartono menegaskan, kajian tidak hanya fokus pada tutupan lahan. BKSDA Sumatera Barat juga bekerja sama dengan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) untuk meneliti tipe tanah di wilayah hulu.
Adapun pantauan drone yang dilakukan BKSDA Sumatera Barat beberapa waktu lalu menunjukkan adanya longsoran besar di wilayah hulu.
Longsoran ini terlihat jelas saat banjir bandang dan longsor melanda sejumlah titik di Padang dan Kabupaten Agam.
Baca juga:
"Jadi dari puncak CA Maninjau sampai ke Palembayan itu jaraknya kurang lebih lima kilometer. Berdasarkan hasil kajian terhadap drone dan citra satelit bahwa tegakan dan tutupan lahan itu masih sangat-sangat bagus," ucap Hartono.
"Tentunya ini yang perlu kita kaji apakah karena memang curah hujan yang terlalu tinggi sehingga hal ini menyebabkan tingkat kejenuhan tanah," tambah dia.
Di wilayah SM Barisan, pantauan drone juga memperlihatkan longsoran pada ketinggian sekitar 1.075 meter.
Jarak dari titik longsor tertinggi sampai Lubuk Minturun di Kota Padang mencapai 11–12 kilometer.
Untuk diketahui, bencana banjir bandang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Dilaporkan Kompas.com, Kamis (11/12/2025), bencana tersebut menelan total 969 korban jiwa, serta korban hilang sebanyak 252 orang per Rabu (10/12/2025) malam.
Baca juga:
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya