Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/02/2024, 19:27 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Konservasi lahan basah merupakan langkah penting dalam memitigasi dampak perubahan iklim dan dalam menjaga keanekaragaman hayati Indonesia.

Hal ini mengingat Indonesia memiliki luas lahan basah yang diperkirakan mencapai 20,6 juta hektar atau sekitar 10,8 persen dari luas daratan.

Oleh karena itu, Indonesia berkepentingan besar untuk menjaga kelestariannya. Terutama, saat banyak lahan basah di negeri ini yang kondisinya mengkhawatirkan oleh berbagai faktor, termasuk alih fungsi lahan.

Direktur Program Yayasan Kehati Rony Megawanto mengungkapkan, keberadaan lahan basah sangat penting secara ekologis, hidrologis, ekonomi, maupun pengurangan dampak bencana hidrometeorologis di Indonesia yang dari waktu ke waktu intensitasnya cenderung meningkat, seiring intensifnya dampak perubahan iklim.

Baca juga: Pemilu 2024: Suara untuk Lingkungan Hidup

“Tak kalah penting, lestarinya alam basah dapat menjamin pemanfaatannya untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia," ujar Rony, Jumat (2/2/2024).

Berikut beberapa manfaat lahan basah:

1. Sebagai Mata Pencaharian

Lahan basah merupakan penggerak ekonomi lokal. Pada umumnya lahan basah dikelola menjadi areal pertanian ataupun perkebunan.

Sebagian besar lahan basah dimanfaatkan masyarakat untuk budi daya tanaman perkebunan seperti kelapa sawit, karet, padi, jagung, dan tanaman hortikultura buah (Masganti et al. 2014).

Sekitar 9,53 juta lahan basah di Indonesia berpotensi untuk lahan pertanian, dengan rincian 6 juta ha berpotensi untuk tanaman pangan.

2. Sebagai Sumber Air Bersih

Kebutuhan air di Indonesia adalah sebanyak 175 miliar kubik per tahun. Jumlah yang dapat dipenuhi dari ketersediaan air yang mencapai 690 miliar kubik per tahun.

Kalimantan dan Papua yang dihuni oleh 13 persen populasi di Indonesia menyediakan sekitar 70 persen sumber daya air.

Baca juga: Kurangi Dampak Lingkungan, Ini 3 Metode Daur Ulang Baterai

Papua merupakan provinsi dengan area gambut terluas di Indonesia dengan besaran mencapai 6,3 juta hektar, disusul oleh Kalimantan Tengah dengan luasan mencapai 2,69 juta hektar.

Di Pulau Jawa, Sungai Citarum dan Sungai Ciliwung merupakan dua sumber air minum terbesar. Sayangnya, dua sungai ini juga menyandang predikat sebagai dua sungai paling tercemar di Indonesia.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com