Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Kemanusiaan Dipotong, Perempuan di Zona Konflik Kehilangan Penolong Terakhirnya

Kompas.com - 28/05/2025, 16:49 WIB
Monika Novena,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Laporan UN Women memperingatkan bahwa banyak organisasi yang bergerak di bidang perempuan dan hak-hak perempuan di daerah-daerah yang dilanda krisis kemanusiaan berada di ambang kehancuran dan bisa tutup dalam waktu enam bulan ke depan.

Semua ini karena mereka tidak lagi menerima cukup dana.

Jika organisasi-organisasi yang melayani perempuan di zona krisis ini terpaksa tutup, jutaan perempuan dan keluarga yang membutuhkan bantuan kritis akan kehilangan akses terhadap dukungan vital tersebut, menyebabkan penderitaan dan masalah yang jauh lebih besar.

Melansir Eco Business, Minggu (25/5/2025), dalam survei global yang dilakukan oleh UN Women, 90 persen dari 411 organisasi perempuan di 44 negara yang terkena dampak krisis melaporkan terdampak oleh pengurangan bantuan asing.

Baca juga: Para Perempuan Baja dari Pelosok Sumba yang Lahir Berkat PLTS

Lebih dari 60 persen organisasi terpaksa mengurangi bantuan esensial, mulai dari kesehatan hingga keamanan dan ekonomi, sehingga membahayakan jutaan nyawa.

Dunia sedang menghadapi krisis kemanusiaan yang parah dengan kebutuhan dana yang sangat besar untuk menanggapi konflik dan bencana.

Pada tahun 2024, dibutuhkan 44,79 miliar dollar AS untuk menanggapi konflik dan bencana yang meningkat, namun hanya 7 persen dari target ini yang terpenuhi.

Akan tetapi pada saat yang sama, pemerintah negara-negara donor utama telah mengumumkan pemotongan besar-besaran terhadap bantuan luar negeri.

Meskipun sistem kemanusiaan secara keseluruhan terpaksa mengurangi operasinya, organisasi lokal dan nasional yang dipimpin perempuan adalah salah satu yang paling terpukul, meskipun mereka memainkan peran garis depan dalam menyalurkan bantuan dan menjangkau komunitas yang terpinggirkan.

Ketika organisasi-organisasi yang dipimpin perempuan dan organisasi hak-hak perempuan dipaksa untuk mengurangi atau tutup, perempuan dan anak perempuan yang berada dalam krisis, kehilangan akses ke dukungan penting yang menyelamatkan nyawa.

Mengapa begitu?

Lebih dari 500 perempuan dan anak perempuan meninggal setiap hari dalam situasi krisis akibat komplikasi kehamilan dan persalinan yang dapat dicegah.

Mayoritas pemotongan layanan telah memengaruhi layanan untuk mengatasi dan menghentikan kekerasan berbasis gender (67 persen), diikuti oleh layanan kesehatan dan mata pencaharian.

Tanpa organisasi hak-hak perempuan, para penyintas kekerasan berbasis gender memiliki lebih sedikit tempat yang aman untuk dituju, dan kesehatan serta keamanan ekonomi perempuan semakin terancam.

Data terkini menunjukkan betapa berpengaruhnya gangguan pendanaan ini.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Mangrove Festival 2025 Banyuwangi, Ajak Masyarakat Rehabilitasi Ekosistem Pesisir
Mangrove Festival 2025 Banyuwangi, Ajak Masyarakat Rehabilitasi Ekosistem Pesisir
Pemerintah
Dua Perusahaan Disegel karena Picu Karhutla Seluas 430 Hektare
Dua Perusahaan Disegel karena Picu Karhutla Seluas 430 Hektare
Pemerintah
Mikroba Jadi Solusi Alami untuk Laut Tercemar Tumpahan Minyak
Mikroba Jadi Solusi Alami untuk Laut Tercemar Tumpahan Minyak
Pemerintah
Dilema AC, Menyejukkan Rumah, Memanaskan Bumi
Dilema AC, Menyejukkan Rumah, Memanaskan Bumi
LSM/Figur
WWF: Koridor Harimau Terputus, Dampak Genetik dan Ekologinya Serius
WWF: Koridor Harimau Terputus, Dampak Genetik dan Ekologinya Serius
LSM/Figur
Ahli Konservasi Ungkap Chaos yang Mungkin Terjadi jika Harimau Hilang dari Bumi
Ahli Konservasi Ungkap Chaos yang Mungkin Terjadi jika Harimau Hilang dari Bumi
LSM/Figur
Laporan PBB: Kelaparan Turun Tipis ke 8,2 Persen, tetapi Ketimpangan Makin Menganga
Laporan PBB: Kelaparan Turun Tipis ke 8,2 Persen, tetapi Ketimpangan Makin Menganga
Pemerintah
Proyek Energi Terbarukan Melonjak, Sayangnya Gugatan HAM-nya Juga Naik
Proyek Energi Terbarukan Melonjak, Sayangnya Gugatan HAM-nya Juga Naik
Pemerintah
Kesehatan Kita Butuh Pemeriksaan Rutin, Indonesia Kini Punya Alatnya
Kesehatan Kita Butuh Pemeriksaan Rutin, Indonesia Kini Punya Alatnya
LSM/Figur
Riset Ahli Ungkap, Kearifan Lokal Saja Tak Mempan Lindungi Harimau Sumatera
Riset Ahli Ungkap, Kearifan Lokal Saja Tak Mempan Lindungi Harimau Sumatera
Pemerintah
BKSDA Aceh Beri Panduan Cegah Konflik Manusia dengan Harimau Sumatera
BKSDA Aceh Beri Panduan Cegah Konflik Manusia dengan Harimau Sumatera
Pemerintah
Krisis Iklim Picu Kerugian Rp 550 T, Transisi Energi Mutlak untuk Pertumbuhan Ekonomi
Krisis Iklim Picu Kerugian Rp 550 T, Transisi Energi Mutlak untuk Pertumbuhan Ekonomi
LSM/Figur
Indeks Investasi Hijau: Bank Nasional Masih Setengah Hati Dukung Transisi Hijau
Indeks Investasi Hijau: Bank Nasional Masih Setengah Hati Dukung Transisi Hijau
LSM/Figur
Kisah Fitryanti, Akademisi yang Aktif Lindungi Penyu dan Beri Edukasi Masyarakat Papua
Kisah Fitryanti, Akademisi yang Aktif Lindungi Penyu dan Beri Edukasi Masyarakat Papua
LSM/Figur
Di Indonesia Harimau Terancam Karhutla, di Nepal Ancamannya Proyek Kereta
Di Indonesia Harimau Terancam Karhutla, di Nepal Ancamannya Proyek Kereta
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau