Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9.238 Rumah Mustahik Tuntas Direnovasi Menjadi Layak Huni

Kompas.com - 23/03/2023, 12:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bersama LAZ berhasil meningkatkan 9.238 unit rumah mustahik menjadi layak huni sepanjang tahun 2022.

Ribuan unit rumah yang direnovasi merupakan hasil kerja sama BAZNAS dengan Kementerian PUPR dalam Program Peningkatan Kualitas Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).

Rinciannya adalah BAZNAS pusat sejumlah 1.236 unit, BAZNAS Provinsi 1.451 unit, dan BAZNAS Kab/Kota sebanyak 6.399 unit. Sedangkan lembaga amil zakat (LAZ) juga ikut berperan dengan meningkatkan 152 unit rumah.

Menurut Ketua BAZNAS RI Noor Achmad, angka ini akan terus bertambah seiring berjalannya waktu dan menguatnya kerja sama antara BAZNAS dan Kementerian PUPR yang dilakukan di sejumlah daerah.

Baca juga: Relawan 10 Negara Dikerahkan, Bangun 10 Rumah Korban Gempa Cianjur

"Pembangunan rumah bagi mustahik adalah salah satu bentuk pengelolaan zakat yang diperbolehkan dalam Islam, sebagaimana telah diatur dalam Al-Qur'an dan hadis-hadis Rasulullah SAW," kata Noor, saat Rapat Koordinasi Nasional Program Peningkatan Kualitas Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), yang digelar di Jakarta, Senin (20/3/2023).

Noor berharap ke depan tidak hanya kerja sama BAZNAS dengan PUPR, tetapi juga dengan pemda dan dinas PUPR seluruh Indonesia, sehingga jumlahnya akan terus bertambah lagi.

"Kami juga merasa apa yang kami berikan sebenarnya masih sangat butuh penguatan terutama dari para muzaki," ucapnya.

Program RTLH diharapkan dapat mengatasi sebagian masalah kemiskinan dan sejalan dengan program pemerintah dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 11 yaitu menjadikan kota dan permukiman inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan.

Dirjen Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto menyambut baik kerja sama ini. Jika terus dikembangkan dengan maksimal, akan memberi manfaat lebih untuk mereka yang membutuhkan.

Dia meyakini, jumlah ini akan terlampaui apabila 500 wilayah di kota dan kabupaten ikut terlibat. Yang perlu juga diperhatikan adalah keberlanjutan.

"Kami melihat potensi BAZNAS di luar RTLH sangat luar biasa juga, seperti beberapa program BAZNAS sebut saja Zmart dan lain-lain," ujarnya.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau