Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komitmen Lestarikan Lingkungan, WSBP Produksi Material Minim Limbah

Kompas.com - 29/03/2023, 17:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anak perusahaan PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), berkomitmen untuk menjaga kelestarian dan keberlanjutan lingkungan.

Komitmen ini dimulai dengan mengembangkan produk ramah lingkungan minim limbah seperti SprigWP, Instant Home, dan Instant Building.

Presiden Direktur WSBP Poerbayu Ratsunu menuturkan, produk ramah lingkungan ini diimplementasikan sesuai ketentuan standar industri hijau dalam proses produksi dan konstruksi.

"Selain itu, kami juga mengalokasikan dua persen pendapatan sebagai anggaran tanggung jawab sosial perusahaan sesuai dengan sustainable development goals (SDGs)," ujar Poerbayu, Senin (27/3/2023).

Baca juga: Dorong Inovasi Teknologi, Jasa Marga-Unpar Sepakat Berkolaborasi

SprigWP merupakan salah satu inovasi untuk kebutuhan pembangunan jalan raya. Melalui produk SprigWP, WSBP memperkenalkan cara lebih mudah untuk sistem perkerasan jalan.

Keunggulan dari penggunaan SprigWP ini adalah proses pengaplikasian pada jalan yang lebih cepat, dan memiliki tingkat durabilitas/daya tahan tinggi.

Selain itu, produk ini juga mempunyai tingkat pemeliharaan yang tidak serumit jika menggunakan beton konvensional, sehingga mempermudah perbaikan jalan.

Sistem ini pertama kali digunakan pada tahun 2016. Pengaplikasian dilakukan pada jalan akses menuju Plant Bojonegara, dengan panjang jalan 49 m dan lebar 5 m.

Kemudian dilanjutkan dengan pengaplikasian di Plant Klaten dengan panjang 36 m dan lebar 9 m pada tahun 2017. 

Sementara Instant Home dan Instant Building merupakan inovasi teknologi berupa sistem modular pada produk bangunan pre-fabrikasi.

“Pengembangan teknologi sistem modular pada produk prefabricated building ini ditujukan untuk pembangunan hunian, baik landed house maupun high rise,” tambah Director of Engineering & Development WSBP Bambang Dwi jayanto.

Bangunan yang menggunakan sistem modular ini menggunakan metode pembangunan dengan mengerjakan sebagian komponen bangunan di luar site (pabrik) dan merakitnya di dalam site (erection).

“Pemasangannya mudah seperti lego. Tentunya dengan sistem ini dapat mempercepat waktu pembangunan dan harga konstruksi yang lebih kompetitif,” tambah Bambang.

Selain itu, dengan sistem modular masyarakat menjadi semakin mudah untuk memiliki rumah dengan harga terjangkau dan hasil yang berkualitas.

 

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau