JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Universitas Indonesia (UI), kini giliran Universitas Parahyangan (Unpar) yang digandeng PT Jasa Marga (Persero) Tbk diajak berkolaborasi dalam pengembangan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Kerja sama ini selaras dengan komitmen Perseroan dalam mewujudkan pengusahaan jalan tol yang andal, aman dan nyaman, berwawasan lingkungan serta berkelanjutan.
Penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dilakukan oleh Direktur Utama Jasa Marg, Subakti Syukur, dan Rektor Unpar Mangadar Situmorang, di Bandung, Jumat (17/03/2023).
Melalui penandatanganan MoU ini, keduanya sepakat menjajaki potensi kerja sama dan kolaborasi tentang peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan pengembangan teknologi.
Baca juga: Jasa Marga Berkolaborasi dengan UGM, Kembangkan Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat
Sebagai tindak lanjut dari MoU ini, Jasa Marga melalui anak usahanya PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) bersama Yayasan Unpar turut menandatangani Perjanjian Kerja Sama Pengelolaan Lahan Parkir Unpar.
Penandatanganan PKS secara simbolis dilakukan Wakil Rektor Bidang Organisasi dan Sumber Daya Unpar Gery Raphael Lusanjaya, dan Direktur Utama PT JMTO Yoga Tri Anggoro.
Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur menjelaskan, hingga saat ini Jasa Marga masih merupakan pemimpin pasar di industri jalan tol di Indonesia dengan total panjang operasional 1.260 kilometer atau 50 persen.
Ke depannya, tidak hanya mengejar pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan konektivitas Nasional, pengelolaan jalan tol juga harus terus diwujudkan berdasarkan prinsip berkelanjutan.
Menurut Subakti, Perseroan tidak akan berhenti untuk terus berinovasi dan berkembang. Para era disrupsi yang jauh lebih menantang ini, Jasa Marga perlu lebih adaptif dan inovatif dalam merespon perkembangan zaman untuk mewujudkan jalan tol berkelanjutan dengan kualitas terbaik.
"Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan membentuk sumber daya manusia yang unggul di industri jalan tol yang juga dapat terwujud melalui kerja sama antara Jasa Marga dengan Unpar,” ujar Subakti.
Subakti berharap, melalui kolaborasi ini, Jasa Marga dapat terus berkontribusi dalam dunia pendidikan di Indonesia, semakin banyak terobosan dan inovasi berbasis teknologi yang lahir dari kerja sama yang dijalankan oleh kedua belah pihak.
Salah satu inovasi yang saat ini tengah dikembangkan adalah bisnis parking management. Pengelolaan parkir ini merupakan bentuk diversifikasi bisnis sebagai penambahan nilai dalam mendukung ekosistem digital yang menjadi bagian dari Smart City dan Integrated Transportation System.
Rektor Unpar Mangadar Situmorang mengatakan, kerja sama yang terjalin dengan Jasa Marga tentunya diharapkan membawa dampak signifikan bagi Unpar sebagai penyelenggara pendidikan tinggi dan Jasa Marga dalam skema Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI).
“Ini menjadi modal bersama untuk mengembangkan kerja sama ke depannya. Banyak ide yang muncul untuk kita bisa terus berkolaborasi. Tentunya tantangan di kami bagaimana agar proses pembelajaran tetap relevan dan sungguh dibutuhkan oleh mahasiswa dan juga dunia industri,” ucapnya.
Kerja sama ini memiliki ruang lingkup yang mencakup peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui penelitian, pertemuan ilmiah, diskusi, seminar, dan lokakarya.
Kemudian peningkatan kemampuan teknologi, pendampingan teknis dalam rangka mewujudkan jalan tol yang kekinian, nyaman, berwawasan lingkungan, indah, dan berkelanjutan dan kerja sama lainnya yang disepakati oleh keduanya.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya