KOMPAS.com – Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2023 resmi digelar mulai Senin (8/5/2023). Tahun ini UTBK 2023 dibagi menjadi dua gelombang, yakni gelombang 1 pada 8-13 Mei 2023 dan gelombang 2 pada 22-24 Mei 2023.
Untuk diketahui, UTBK merupakan tes seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) sebagai syarat utama bagi calon mahasiswa untuk mengikuti SNBT 2023 pada PTN Akademik, PTN Vokasi, dan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri.
Pada UTBK calon mahasiswa akan mengerjakan sejumlah soal menggunakan komputer. Nantinya, skor yang diperoleh peserta UTBK akan memengaruhi lolos tidaknya di PTN pilihannya.
Jelang pelaksanaan UTBK, umumnya, para peserta akan melakukan persiapan maksimal, mulai dari belajar hingga persiapan mental. Namun, tak jarang, proses ini dapat menimbulkan stres dan rasa cemas.
Baca juga: Perhatikan 6 Aturan Berpakaian bagi Peserta UTBK SNBT 2023
Melansir nhs.uk, terdapat beberapa tanda dan gejala stres yang dapat dikenali, yakni khawatir berlebih, mengalami sakit kepala dan perut, sulit tidur di malam hari, tidak nafsu makan atau makan lebih banyak dari biasanya, dan merasa tegang.
Merespons hal tersebut, orangtua dapat membantu anak untuk meredakan stres sehingga dapat menghadapi ujian dengan lebih nyaman.
Berikut lima upaya yang dapat dilakukan orangtua untuk membantu meredakan stres akibat UTBK.
Asupan makanan dengan nutrisi seimbang setiap hari menjadi kunci untuk menjaga kesehatan anak. Dengan begitu, tubuh anak juga akan tetap sehat selama masa UTBK berlangsung.
Selain makanan utama, menyediakan camilan sehat juga dapat membantu menjaga kesehatan dan suasana hati anak.
Baca juga: UTBK 2023, Peserta Disarankan Datang Satu Jam Lebih Awal
Apalagi, makanan dan minuman tinggi lemak, tinggi kandungan gula, dan memiliki kandungan kafein tinggi, dapat menyebabkan anak-anak lebih hiperaktif, mudah tersinggung, dan mudah mengalami perubahan suasana hati (moody).
Rata-rata remaja usia 12-18 tahun membutuhkan waktu tidur sebanyak 8-9 jam di malam hari. Dengan tidur yang cukup, dapat membantu meningkatkan daya pikir dan konsentrasi anak. Sebaliknya, belajar terus-menerus hingga pagi hari sebelum ujian justru tidak baik.
Berikan waktu jeda sekitar 30 menit antara aktivitas di malam hari, seperti belajar, menonton, atau menggunakan handphone, dengan jam tidur. Dengan begitu, anak-anak akan lebih mudah tidur dan bisa mendapatkan tidur yang lebih berkualitas.
Menjelang serta selama masa ujian, orangtua bisa membantu anak dengan memastikan mereka dapat belajar dengan baik dan nyaman.
Orangtua juga dapat membantu memecahkan masalah terkait soal ujian yang dihadapi anak. Misalnya, membantu mereka berlatih dengan mengoreksi soal-soal latihan yang dikerjakan.
Baca juga: Besok UTBK SNBT 2023: Cek Materi, Subtes dan Durasi Pengerjaan
Bila perlu, Anda juga bisa bertanya tentang kebutuhan anak yang dapat mendukung kegiatan belajar mereka.
Sering kali ana-anak masih meresa kesulitan untuk memahami emosi yang dialami. Oleh karena itu, orangtua berperan untuk mengingatkan anak-anak bahwa tidak ada salahnya merasakan emosi.
Contohnya, menjelaskan bahwa merasa cemas dan gugup menjelang ujian adalah reaksi yang normal.
Namun, jika anak kesulitan untuk mengontrol emosinya, orangtua dapat membantu mereka menghadapinya dengan cara-cara yang positif. Berikan pula afirmasi positif agar anak dapat menghadapi ujian dengan tenang.
Selama masa UTBK berlangsung, sebaiknya orangtua menjadi lebih fleksibel dengan melonggarkan sedikit aturan atau tanggung jawab anak di rumah.
Baca juga: Jangan Sampai Salah, Cek Jadwal Sesi Pagi dan Siang UTBK SNBT 2023
Contohnya, orangtua tidak perlu marah jika tugas rumah, seperti membantu menyapu, mencuci piring, atau membereskan kamar, tidak langsung dikerjakan oleh anak. Sebaliknya, Anda dapat memberikan pengertian atau meringankan tugas harian mereka.
Dengan demikian, anak bisa belajar dengan lebih tenang dan tidak stres selama ujian berlangsung.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya