Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Menghindari Loker Palsu dan Ciri-ciri Penipuan Lowongan Pekerjaan

Kompas.com - 07/05/2023, 21:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Belakangan ini banyak bermunculan informasi lowongan kerja (loker) yang disebar di media sosial dan aplikasi perpesanan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Penipuan loker atau loker palsu saat ini telah memakan banyak korban. Di sisi lain, banyak yang tidak sadar telah menjadi korban penipuan setelah kehilangan material dengan jumlah tertentu.

Loker palsu biasa disebarkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menipu para pencari kerja yang ingin segera mendapatkan pekerjaan.

Dari banyaknya para pencari kerja, fresh graduate atau lulusan baru kerap menjadi korban loker palsu ini.

Apalagi, dengan kehadiran internet yang semakin masif, modus penipuan loker palsu juga semakin menjamur.

Baca juga: Berkunjung ke Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Review Fasilitas dari Loker hingga Toilet

Tips menghindari loker palsu

Dilansir dari akun Twitter Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) @kemkominfo, berikut sejumlah tips menghindari loker palsu agar tidak terjebak.

  • Perhatikan alamat resmi dan nomor telepon. Cocokkan dengan lowongan yang muncul
  • Hindari tawaran gaji yang tidak wajar
  • Cari tahu latar belakang pekerjaan
  • Perhatikan tata bahasa dalam iklan
  • Email resmi perusahaan biasanya tidak memakai domain gratis seperti @gmail atau @yahoo
  • Lakukan pengecekan saat mendapat panggilan wawancara
  • Hindari apabila ada oknum yang meminta uang
  • Cari situs lowongan pekerjaan atau loker yang terpercaya
  • Laporkan oknum
  • Hindari permintaan data pribadi

Baca juga: Kejar 4,4 Juta Lapangan Kerja, Sandiaga Uno Ajak Pengusaha Muda Buka Loker

Ciri-ciri loker palsu

Penipuan lowongan kerja atau loker palsu biasanya juga memiliki sejumlah ciri-ciri yang berulang. Modus penipuan loker biasanya memberikan tawaran yang menggiurkan dan mudah.

Berikut ciri-ciri loker palsu sebagaimana dilansir dari akun Twitter Kementerian Kominfo @Kemkominfo.

  • Meminta data pribadi
  • Persyaratan terlalu mudah dan umum
  • Penawaran gaji yang tidak masuk akal
  • Lokasi interview tidak sesuai
  • Email perusahaan tidak profesional
  • Dihubungi secara langsung
  • Langsung diterima tanpa ada proses interview
  • Menyebarkan lowongan melalui Whatsapp/SMS
  • Meminta sejumlah dana sebagai bayaran dalam proses kerja
  • Poster lowongan kerja terlihat tidak professional dan tidak rapih

Baca juga: Ramai soal Modus Loker Paruh Waktu Shopee via WhatsApp, Pakar: Jangan Mudah Tergiur

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com