KOMPAS.com – Panas bumi adalah salah satu sumber energi terbarukan. Sumber energi ini biasanya terdapat di beberapa negara yang memiliki gunung berapi.
Salah satu manfaat energi panas bumi adalah bisa dimanfaatkan sebagai pembangkit tenaga listrik.
Pemanfaatan panas bumi sebagai tenaga listrik menggunakan teknologi pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP).
Baca juga: Potensi Panas Bumi di Indonesia Berdasarkan Pulau
Meski potensinya cukup melimpah ruah, pemanfaatan panas bumi untuk dijadikan PLTP masih kurang optimal.
Hingga 2022, jumlah PLTP yang terpasang di dunia mencapai 16.127 megawatt (MW), sebagaimana dilansir Think Geoenergy.
Jumlah kapasitas PLTP terpasang pada 2022 meningkat 286 MW dibandingkan tahun 2021.
Baca juga: Daftar Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi di Indonesia Beserta Lokasinya
Lantas, negara mana saja yang paling banyak memanfaatkan PLTP? Berikut daftarnya, sebagaimana dilansir Think Geoenergy per Januari 2023.
Baca juga: Peta Potensi Panas Bumi Jawa Tengah
Jika dilihat, Indonesia menempati peringkat kedua sebagai negara dengan kapasitas terpasang PLTP paling banyak di dunia, di belakang AS.
Menurut Kementrian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM), hingga Desember 2021 potensi panas bumi di Indonesia sebesar 23,766 gigawatt (GW) atau 23.766 MW.
Berdasarkan Buku Potensi Panas Bumi yang dirilis Kementerian ESDM pada 2017, teridentifikasi 331 titik potensi panas bumi yang tersebar di 30 provinsi.
Dari 331 titik potensi panas bumi tersebut, sebanyak 70 di antaranya telah ditetapkan sebagai 70 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) dan sisanya merupakan wilayah terbuka.
Baca juga: Investasi Pembangkit Panas Bumi Dorong Energi Bersih
Think Geoenergy melaporkan, pembangunan PLTP di dunia masih rendah. Sepanjang 2022, hanya ada enam negara yang menambah kapasitas terpasang PLTP dengan total 16 pembangkit.
Dari keenam negara tersebut, tiga di antaranya dianggap paling getol mengembangkan PLTP, lapor Think Geoenergy.
Ketiga negara yang getol mengembangkan PLTP sepanjang 2022 adalah Kenya menambah 83 MW, Indonesia menambah 80 MW, dan AS menambah 72 MW.
Baca juga: Kementerian ESDM Minta Dibangunkan Jalan Menuju Sumber Panas Bumi
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya