Prinsip kerja dari PLTP adalah memanfaatkan uap panas bumi untuk memutar turbin. Turbin ini kemudian memutar generator sehingga menghasilkan listrik.
Salah satu keunggulan PLTP Kamojang adalah uap panas bumi yang keluar sangat kering dengan kelembapan yang sangat rendah.
Karena kualitas uap yang baik inilah, tidak perlu chemical treatment atau perlakuan tambahan terhadap uap panas bumi untuk memutar turbin di dalam PLTP Kamojang.
Meski demikian, tetap dilakukan pemantauan dan analisa secara periodik untuk memonitor kandungan uap seperti kandungan kimia, lumpur, dan material lain yang dapat mengganggu atau bahkan merusan kinerja komponen-komponen pembangkitan.
Baca juga: Daftar Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi di Indonesia Beserta Lokasinya
PLTP Kamojang dikelola oleh sejumlah BUMN, di antaranya adalah PT PGE dan PT Indonesia Power, anak perusahaan PT PLN.
Sebanyak tiga unit pembangkit sebesar 140 MW di dalam PLTP Kamojang diintegrasikan ke dalam PLTP Kamojang Power Generation O&M Services Unit (POMU) yang secara total memiliki kapasitas 375 MW.
PLTP Kamojang POMU ini menjadi salah satu pembangkit andalan dalam sistem ketenagalistrikan nasional yang dimiliki PT PLN.
Selain itu, di dalam PLTP Kamojang juga disediakan berbagai informasi panas bumi bernama Geothermal Information Center (GIC) oleh PT PGE.
GIC di PLTP Kamojang merupakan pusat museum dan informasi mengenai kegiatan panas bumi yang banyak menjadi referensi masyarakat maupun sekolah-sekilah di sekitar Jawa Barat.
Baca juga: Potensi Panas Bumi di Indonesia Berdasarkan Pulau
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya