JAKARTA, KOMPAS.com - Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur (Kaltim), dirancang untuk menjadi kota hutan berkelanjutan.
Demi mewujudkan mimpi tersebut, Otorita IKN (OIKN) membentuk tim untuk menyusun rencana pengelolaan keanekaragaman hayati di IKN.
"Salah satunya untuk memberikan respons cepat untuk kegiatan pembangunan infrastruktur yang sudah mulai dilakukan, kami mengeluarkan Surat Edaran Kepala OIKN untuk pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup kepada penanggungjawab proyek-proyek konstruksi," ucap Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam OIKN Myrna Asnawati Safitri dalam keterangan resminya.
Selain itu, OIKN secara paralel menyusun kebijakan tentang pengakuan dan perlindungan kearifan lokal masyarakat. Hal ini dilakukan untuk memadukan aspek kebudayaan dan perlindungan keanekaragaman hayati di IKN.
IKN sebagai kota hutan berkelanjutan memiliki luas 256.000 hektar dengan 65 persen dialokasikan menjadi kawasan lindung dan 10 persen untuk produksi pangan.
Di dalam kotanya yang seluas sekitar 56.180 hektar, 50 persennya merupakan ruang terbuka hijau dengan desain bangunan menggunakan konstruksi ramah lingkungan.
Sementara itu, Pemerintah juga akan membangun koridor satwa di Jalan Tol Akses IKN untuk menjamin keselamatan satwa liar yang melintas dan berhabitat di area tersebut.
Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis H Sumadilaga mengatakan, koridor satwa berbentuk jalan yang disediakan agar satwa tetap dapat berpindah tempat tanpa terganggu adanya jalan tol.
"Sudah pernah kita bikin di Tol Sumatera, untuk kawanan gajah lewat," kata Danis saat dihubungi Kompas.com, Jumat (19/5/2023).
Baca juga: 5 Perusahaan Jepang Komitmen Ikut Bangun IKN
Jalan tol yang dimaksud adalah pelintasan gajah di Tol Pekanbaru-Dumai (Permai). Saat ini, Tol Permai menjadi satu-satunya jalan tol yang memiliki terowongan pelintasan gajah di Indonesia.
Koridor satwa rencananya akan berlokasi di Tol IKN Segmen 3B KKT Kariangau-Simpang Tempadung dan Segmen 5A Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang.
Kedua segmen tol yang bakal menjadi penghubung IKN, Balikpapan dan Pusat Industri Kariangau tersebut akan melintasi 4 koridor satwa di sekitar Sungai Wain.
Danis mengatakan, bentuk koridor satwa bisa berupa underpass atau flyover, tergantung kondisi di lapangan.
"Bisa di atas atau di bawah, tergantung situasi geografis dan lingkungannya," imbuh Danis.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya