Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikut FEA Summit 2023, Cladtek Tawarkan Produk Hemat Lingkungan dan Biaya

Kompas.com, 23 Mei 2023, 18:00 WIB
Hadi Maulana,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com – PT Cladtek BI Metal Manufacturing (Cladtek), perusahaan multinasional di bidang perpipaan dan komponen aksesori industri minyak dan gas, berpartisipasi dalam acara Future Energy Asia (FEA) Exhibition Summit 2023.

Acara yang berlangsung selama 3 hari (17-19 Mei 2023) ini digelar di Gueen Sirikit National Convention Centre, Bangkok, Thailand.

FEA 2023 yang dibuka secara resmi oleh  Wakil Sekretaris Tetap Menteri Energi Kerajaan Thailand Veerapat Kiatfuengfoo, ini merupakan ajang pameran sekaligus pertemuan puncak transisi dan transformasi energi terkemuka di Asia.

Senior Vice President People & Culture Caldtek Group Iban Salda Safwan mengatakan, pameran dan pertemuan puncak ini menjadi wadah bertukar informasi dan teknologi.

Baca juga: Aktivis Lingkungan Desak G7 Setop Pendanaan Energi Fosil

Selain itu juga memajukan inovasi dan kolaborasi bagi para peserta dan partisipan pemangku kepentingan untuk mengidentifikasi solusi dan strategi guna mendorong bauran energi yang aman, terjangkau, dan rendah karbon di benua ini.

“Cladtek hadir memperkenalkan produk terbarunya, yaitu Rapid Pipe, Mechanically Lined Pipe (MLP) yang memiliki ulir dan konektor di ujung pipa. Ini membuat instalasi akan lebih cepat, lebih cost efficient, dan juga dapat dipakai kembali konektornya,” kata Iban Salda, Selasa (23/5/2023).

Iban menambahkan, produk ini juga akan memberikan cycle life yang jauh lebih tinggi dibandingkan MLP konvensional.

Lebih jauh Iban mengatakan, Cladtek merupakan produsen dan sekaligus pemasok corrosion resistant alloy (CRA) dengan tipe MLP dan weld overlay, yang diaplikasikan khusus untuk fasilitas industri minyak, gas bumi, dan energi.

“Produk kami merupakan terobosan baru pelapisan dalam pipa di dunia yang telah diadopsi oleh industri CRA pada umumnya. Sebuah terobosan yang dibangun oleh anak bangsa untuk dunia,” terang Iban.

Baca juga: Transisi Energi Adalah Urusan Keinginan Politik, Bukan Teknis

Dia mengharapkan, usai pameran ini dapat menembus pasar Thailand dengan produk CRA Cladding, seperti Mechanically Lined Pipe dan juga Weld Overlay.

Sementara itu, CEO Cladtek Group Lee Wilson menambahkan, potensi teknologi baru MLP dari Cladtek sejalan dengan misi FEA 2023, yakni menekankan pentingnya energi hijau dan bersih dengan dampak lingkungan seminimal mungkin.

Saat ini banyak negara telah berkomitmen mencapai netralitas karbon dan emisi nol bersih pada tahun 2050.

“Cladtek mendukung penuh komitmen keberlanjutan yang membutuhkan upaya bersama sama membangun teknologi inovasi hijau dan solusi energi dengan seluruh dunia,” kata Lee.

Menurut Lee, Cladtek memiliki kuota produksi pipa cladding terbesar di Indonesia.

“Bahkan salah satu produk pipa berteknologi MLP hasil pabrikan kami termasuk yang terbesar di dunia,” pungkas Lee.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Tak Perbaiki Tata Kelola Sampah, 87 Kabupaten Kota Terancam Pidana
Tak Perbaiki Tata Kelola Sampah, 87 Kabupaten Kota Terancam Pidana
Pemerintah
Bencana di Sumatera, Menteri LH Akui Tak Bisa Rutin Pantau Jutaan Unit Usaha
Bencana di Sumatera, Menteri LH Akui Tak Bisa Rutin Pantau Jutaan Unit Usaha
Pemerintah
DP World: Rantai Pasok Wajib Berubah untuk Akhiri Krisis Limbah Makanan
DP World: Rantai Pasok Wajib Berubah untuk Akhiri Krisis Limbah Makanan
LSM/Figur
KLH Periksa 8 Perusahaan terkait Banjir Sumatera, Operasional 4 Perusahaan Dihentikan
KLH Periksa 8 Perusahaan terkait Banjir Sumatera, Operasional 4 Perusahaan Dihentikan
Pemerintah
TN Way Kambas Sambut Kelahiran Bayi Gajah Betina, Berat 64 Kilogram
TN Way Kambas Sambut Kelahiran Bayi Gajah Betina, Berat 64 Kilogram
LSM/Figur
Menteri LH Sebut Kayu Banjir Bukan dari Hulu Batang Toru
Menteri LH Sebut Kayu Banjir Bukan dari Hulu Batang Toru
Pemerintah
TPA Suwung Bali Ditutup 23 Desember 2025, Ini Alasannya
TPA Suwung Bali Ditutup 23 Desember 2025, Ini Alasannya
Pemerintah
COP30 Gagal Sepakati Penghentian Bahan Bakar Fosil, RI Diminta Perkuat Tata Kelola Iklim
COP30 Gagal Sepakati Penghentian Bahan Bakar Fosil, RI Diminta Perkuat Tata Kelola Iklim
Pemerintah
Tren Global Rendah Emisi, Indonesia Bisa Kalah Saing Jika Tak Segera Pensiunkan PLTU
Tren Global Rendah Emisi, Indonesia Bisa Kalah Saing Jika Tak Segera Pensiunkan PLTU
LSM/Figur
JSI Hadirkan Ruang Publik Hijau untuk Kampanye Anti Kekerasan Berbasis Gender
JSI Hadirkan Ruang Publik Hijau untuk Kampanye Anti Kekerasan Berbasis Gender
Swasta
Dampak Panas Ekstrem di Tempat Kerja, Tak Hanya Bikin Produktivitas Turun
Dampak Panas Ekstrem di Tempat Kerja, Tak Hanya Bikin Produktivitas Turun
Pemerintah
BMW Tetapkan Target Iklim Baru untuk 2035
BMW Tetapkan Target Iklim Baru untuk 2035
Pemerintah
Lebih dari Sekadar Musikal, Jemari Hidupkan Harapan Baru bagi Komunitas Tuli pada Hari Disabilitas Internasional
Lebih dari Sekadar Musikal, Jemari Hidupkan Harapan Baru bagi Komunitas Tuli pada Hari Disabilitas Internasional
LSM/Figur
Material Berkelanjutan Bakal Diterapkan di Hunian Bersubsidi
Material Berkelanjutan Bakal Diterapkan di Hunian Bersubsidi
Pemerintah
Banjir Sumatera: Alarm Keras Tata Ruang yang Diabaikan
Banjir Sumatera: Alarm Keras Tata Ruang yang Diabaikan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau