Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/05/2023, 15:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan yang bergerak di bidang kelapa sawit di Indonesia, Tunas Sawa Erma Group (TSE Group), telah berkomitmen untuk berkontribusi dalam upaya global mencapai net zero emissions (NZE) hingga 2060.

Komitmen ini dijalankan karena NZE hanya bisa dicapai melalui kerja sama dan inovasi dari semua pihak yang terlibat dalam rantai nilai kelapa sawit.

Sebagai wujud nyata komitmen tersebut, TSE Group menggunakan Science Based Targets initiative (SBTi) sebagai standar untuk menetapkan target NZE.

SBTi adalah inisiatif untuk mengembangkan dan mempromosikan metodologi ilmiah dalam rangka menetapkan target emisi sesuai dengan Perjanjian Paris.

Dengan menggunakan SBTi, TSE Group menetapkan target emisi dan hal-hal yang dibutuhkan untuk membatasi pemanasan global di bawah 1,5 derajat celcius.

Baca juga: Mengenal Emisi Gas Rumah Kaca yang Sumbang Laju Pemanasan Global

TSE Group kemudian akan melaporkan kemajuan secara transparan dan konsisten melalui platform SBTi maupun mekanisme lain yang relevan.

"Kami akan menyusun near-term dan long-term target emisi kami dalam waktu dua tahun ke depan," ucap Direktur TSE Group Luwy Leunufna dalam keterangan resminya, Rabu (3/5/2023).

Target-target ini akan mencakup seluruh aktivitas operasional dan rantai pasokan TSE Group, serta memperhitungkan potensi penyerapan karbon dari lahan dan hutan yang dikelola.

TSE Group juga akan mengikuti aturan Pemerintah Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan berkontribusi terhadap target Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia.

Pada komitmen Nasional ini, Indonesia menargetkan pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen pada tahun 2030 dibandingkan dengan skenario business as usual, atau sebesar 41 persen dengan bantuan internasional.

"Kami mendukung upaya Pemerintah Indonesia untuk mencapai NDC ini dan kami siap berkolaborasi dengan pemangku kepentingan lain untuk mendorong transisi menuju ekonomi rendah karbon," tandas Luwy.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com