Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/05/2023, 06:00 WIB
Josephus Primus,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - SwissCham Indonesia mengingatkan pentingnya pertanian berkelanjutan di Indonesia.

Pertanian berkelanjutan yang menyangkut berbagai aspek mulai dari ekosistem darat hingga produksi dan konsumsi adalah salah satu dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB.

SDGs sendiri merupakan komitmen Nasional dan Global untuk mencapai kesejahteraan masyarakat di seluruh dunia.

Pentingnya Pertanian Berkelanjutan mengemuka dalam diskusi panel dengan topik "Shaping the Future of Indonesia's Agriculture through Collaborations and Technology Innovations" SwissCham Indonesia di Jakarta, Rabu (24/5/2023).

Salah satu pembicaraan dalam diskusi itu, CEO Koltiva Manfred Borer berpandangan, upaya digitalisasi pertanian di Indonesia adalah cara yang bisa ditempuh. Di samping itu, mekanisasi pertanian juga dapat menjadi pilihan.

Baca juga: Daftar Provinsi dengan Daya Saing Berkelanjutan Tertinggi di Indonesia

Digitalisasi bersama inovasi di bidang pertanian, sebut Presiden Direktur Syngenta Indonesia Kazim Hasnain, mampu mengurangi efek emisi rumah kaca dari dunia pertanian.

Menurut Kazim, 40 persen emisi rumah kaca datang dari dunia pertanian. Dalam prosesnya, misalnya, dunia pertanian menghasilkan gas metana.

"Emisi gas metana ini yang harus dikurangi melalui inovasi dan teknologi," cetus Kazim.

Sementara Head of Corporate Sustainable Agriculture Nestlé Indonesia Syahrudi menyoroti pentingnya mengajak petani dalam pertanian berkelanjutan.

Pertanian berkelanjutan harus membawa keuntungan lebih dan kesejahteraan bagi petani.

"Tanpa ada peningkatan kesejahteraan, tidak mungkin petani ikut ambil bagian dari pertanian berkelanjutan," tuturnya.

Lantas, keberlangsungan pertanian berkelanjutan di Indonesia, menurut Head of Switzerland Economic Cooperation and Development, Embassy of Switzerland for Indonesia Philipp Orga, sama artinya dengan meningkatkan daya saing produk Indonesia di dunia.

"Kita semua bersama-sama mencari solusi holistik untuk pertanian berkelanjutan di Indonesia," pungkas Philipp.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Dari Data Kesehatan Memprihatinkan ke Budaya Hidup Sehat, Begini Transformasi PLN UID Banten lewat Program GELORA
Dari Data Kesehatan Memprihatinkan ke Budaya Hidup Sehat, Begini Transformasi PLN UID Banten lewat Program GELORA
Pemerintah
Bali Luncurkan Unit Layanan Disabilitas untuk Penanggulangan Bencana
Bali Luncurkan Unit Layanan Disabilitas untuk Penanggulangan Bencana
Pemerintah
DLH Jakarta Akui Sulit Setop 'Open Dumping' di TPS Bantargebang
DLH Jakarta Akui Sulit Setop "Open Dumping" di TPS Bantargebang
Pemerintah
DKI Gadang Sunter Jadi Lokasi Waste to Energy, Kelola 2.200 Ton Sampah
DKI Gadang Sunter Jadi Lokasi Waste to Energy, Kelola 2.200 Ton Sampah
Pemerintah
RDF Rorotan Beroperasi November, Diklaim Bisa Redam Sebaran Mikroplastik
RDF Rorotan Beroperasi November, Diklaim Bisa Redam Sebaran Mikroplastik
Pemerintah
United Tractors Dorong Inovasi Berkelanjutan Lewat SOBAT Competition 2025
United Tractors Dorong Inovasi Berkelanjutan Lewat SOBAT Competition 2025
Swasta
Mikroplastik Ada di Udara dan Hujan, Menteri LH Minta TPA Lakukan Capping
Mikroplastik Ada di Udara dan Hujan, Menteri LH Minta TPA Lakukan Capping
Pemerintah
Ironis, Udara Kita Tercemar Mikroplastik, Bernafas pun Bisa Berarti Cari Penyakit
Ironis, Udara Kita Tercemar Mikroplastik, Bernafas pun Bisa Berarti Cari Penyakit
LSM/Figur
Second NDC Indonesia Dinilai Tak Partisipatif, Lemah Substansi
Second NDC Indonesia Dinilai Tak Partisipatif, Lemah Substansi
LSM/Figur
Nyamuk Muncul di Islandia, Tanda Nyata Dampak Perubahan Iklim
Nyamuk Muncul di Islandia, Tanda Nyata Dampak Perubahan Iklim
Pemerintah
WMO: Peringatan Dini Bencana Hak Asasi Manusia, Tak Boleh Ada yang Mati Sia-sia
WMO: Peringatan Dini Bencana Hak Asasi Manusia, Tak Boleh Ada yang Mati Sia-sia
Pemerintah
Ketika Perempuan Petani di Kalbar Andalkan Gotong Royong untuk RIngankan Pekerjaan Keluarga...
Ketika Perempuan Petani di Kalbar Andalkan Gotong Royong untuk RIngankan Pekerjaan Keluarga...
LSM/Figur
DBS Ungkap 5 Tren yang Akan Bentuk Masa Depan Pembiayaan Berkelanjutan
DBS Ungkap 5 Tren yang Akan Bentuk Masa Depan Pembiayaan Berkelanjutan
Swasta
BRIN Jelaskan Bagaimana Bakar Sampah Bisa Datangkan Hujan Mikroplastik
BRIN Jelaskan Bagaimana Bakar Sampah Bisa Datangkan Hujan Mikroplastik
Pemerintah
Cuaca Panas Mereda, Kini BMKG Prediksi Peningkatan Curah Hujan
Cuaca Panas Mereda, Kini BMKG Prediksi Peningkatan Curah Hujan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau