Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/06/2023, 11:19 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Vero merilis sustainability playbook yang dirancang khusus untuk membekali para komunikator dengan panduan yang diperlukan dalam menavigasi kompleksitas komunikasi keberlanjutan serta menghindari jebakan greenwashing dan green hushing.

Greenwashing adalah praktik pemasaran dan komunikasi yang menyesatkan atau menipu yang digunakan oleh perusahaan untuk menggambarkan diri mereka sebagai perusahaan ramah lingkungan atau berkelanjutan, padahal faktanya tidak demikian.

Sementara itu, green hushing melibatkan langkah-langkah lebih jauh dengan secara aktif menekan atau menyembunyikan informasi tentang dampak lingkungan.

Praktik-praktik seperti ini melibatkan taktik seperti memanipulasi data, menekan penelitian ilmiah, atau meminimalkan signifikansi masalah lingkungan.

Baca juga: Terancam Krisis Iklim, Indonesia Harus Percepat Transisi Energi

Baik greenwashing maupun green hushing menjadi perhatian global yang signifikan dan membutuhkan solusi segera.

Pesatnya pertumbuhan ekonomi pada setiap negara, ditambah dengan kesadaran yang semakin meningkat terkait isu lingkungan di kalangan konsumen, menyebabkan meningkatnya jumlah perusahaan yang berupaya untuk memosisikan diri mereka sebagai perusahaan ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Hal ini dilakukan guna memanfaatkan permintaan akan produk dan praktik yang ramah lingkungan. Terlepas dari klaim tersebut, banyak perusahaan tidak memberikan bukti yang cukup untuk mendukung citra tersebut.

Sisi baiknya adalah saat ini konsumen menjadi semakin selektif.

Menurut Survei Konsumen terkait Keberlanjutan oleh Katadata Insight Center (KIC), yang melibatkan 3.631 responden, terungkap adanya peningkatan kesadaran tentang topik keberlanjutan di kalangan konsumen Indonesia.

Survei ini menyoroti bahwa 60,5 persen konsumen memberikan prioritas pada pembelian produk yang berkelanjutan atau ramah lingkungan untuk berkontribusi dalam pelestarian bumi.

Selain itu, 51,1 persen memilih produk-produk ini berdasarkan kepuasan pribadi, sementara 41,3 persen melakukannya untuk meningkatkan citra positif mereka.

Baca juga: Alarm Krisis Iklim Makin Kencang, Transisi Energi Mendesak Dilakukan

Kesadaran yang semakin meningkat ini dapat dikaitkan dengan kekhawatiran masyarakat di wilayah ini terhadap isu-isu lingkungan yang mendesak seperti polusi, deforestasi, dan perubahan iklim.

Tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2023 #StopPlasticPollution menjadi sangat relevan, mengingat kawasan Asia Tenggara disebut sebagai penyumbang sampah plastik terbesar di lautan dunia.

Wilayah ini juga termasuk yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim. Tema ini memiliki relevansi khusus bagi Indonesia, yang tercatat sebagai kontributor sampah plastik terbesar kelima.

Terlepas dari fakta bahwa pemerintah Indonesia telah membuat perencanaan yang komprehensif pada tahun 2017 dengan tujuan mengurangi limbah plastik di laut sebesar 70 persen sebelum tahun 2025.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

AI Bisa Prediksi Kemungkinan Migrasi yang Disebabkan Iklim

AI Bisa Prediksi Kemungkinan Migrasi yang Disebabkan Iklim

LSM/Figur
Kesenjangan Gender di Sektor Pendidikan STEM Masih Tinggi

Kesenjangan Gender di Sektor Pendidikan STEM Masih Tinggi

Pemerintah
Kasus “Greenwashing” Turun untuk Pertama Kalinya dalam 6 Tahun

Kasus “Greenwashing” Turun untuk Pertama Kalinya dalam 6 Tahun

Swasta
Di Masa Depan, Peluang Pekerjaan Berbasis Kelestarian Lingkungan Sangat Besar

Di Masa Depan, Peluang Pekerjaan Berbasis Kelestarian Lingkungan Sangat Besar

LSM/Figur
Bumi Makin Banyak Tunjukkan Tanda-Tanda Krisis Iklim

Bumi Makin Banyak Tunjukkan Tanda-Tanda Krisis Iklim

Pemerintah
Proyek Pompa Hidram MMSGI di Kolam Pascatambang Jadi Sumber Air Bersih untuk Warga

Proyek Pompa Hidram MMSGI di Kolam Pascatambang Jadi Sumber Air Bersih untuk Warga

Swasta
IESR: Transisi Energi Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

IESR: Transisi Energi Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

LSM/Figur
Ekonomi Restoratif Dinilai Paling Tepat untuk Indonesia, Mengapa?

Ekonomi Restoratif Dinilai Paling Tepat untuk Indonesia, Mengapa?

LSM/Figur
Populasi Satwa Liar Global Turun Rata-rata 73 Persen dalam 50 Tahun

Populasi Satwa Liar Global Turun Rata-rata 73 Persen dalam 50 Tahun

LSM/Figur
Logam Berat di Lautan Jadi Lebih Beracun akibat Perubahan Iklim

Logam Berat di Lautan Jadi Lebih Beracun akibat Perubahan Iklim

Pemerintah
Tak Hanya Tekan Abrasi, Mangrove juga Turut Dorong Perputaran Ekonomi Masyarakat

Tak Hanya Tekan Abrasi, Mangrove juga Turut Dorong Perputaran Ekonomi Masyarakat

LSM/Figur
Konsumsi Daging Berkontribusi terhadap Kerusakan Lingkungan, Kok Bisa?

Konsumsi Daging Berkontribusi terhadap Kerusakan Lingkungan, Kok Bisa?

Pemerintah
Selenggarakan CSR Berkelanjutan, PT GNI Dapat Penghargaan di PKM CSR Award 2024

Selenggarakan CSR Berkelanjutan, PT GNI Dapat Penghargaan di PKM CSR Award 2024

Swasta
Kisah Warga Desa Mayangan yang Terancam Abrasi dan Inisiatif Kompas.com Tanam Mangrove

Kisah Warga Desa Mayangan yang Terancam Abrasi dan Inisiatif Kompas.com Tanam Mangrove

LSM/Figur
Langkah Hijau Kompas.com, Penanaman Mangrove untuk Selamatkan Pesisir Subang

Langkah Hijau Kompas.com, Penanaman Mangrove untuk Selamatkan Pesisir Subang

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau