JAKARTA, KOMPAS.com - Belanda betul-betul berupaya keras untuk mengembalikan dunia yang bernafas tanpa penghalang.
Tak puas dengan transportasi hijau melalui pengembangan jalur sepeda sepanjang lebih dari 35.000 kilometer (21.748 mil), atau setara dengan seperempat jaringan jalan Belanda sepanjang 140.000 kilometer, inovasi lainnya tengah dirintis Negeri Kincir Angin ini.
Adalah Wonderwoods, hunian terbaru yang merupakan hasil rancangan arsitek Italia pemenang sejumlah penghargaan, Stefano Boeri.
Apartemen tingkat sedang ini dibangun dari semak kismis dan pohon pir dalam beberapa tahapan. Pertama terdiri dari 300 pohon dan 10.000 tanaman yang akan mengubah hunian vertikal ini menjadi hutan hidup.
Baca juga: Daftar Lengkap Taman Hutan Raya (Tahura) di Indonesia
Lokasinya berada di Utrecht, kota terbaru yang mendapatkan sentuhan imajinasi dunia dari sang maestro arsitek yang telah menjadikan Milan sebagai percontohan hutan vertikal perdana pada satu dekade lalu.
Bosco Verticale di distrik Porta Nuova mengilhami generasi baru proyek reboisasi perkotaan, dan praktik arsitektur Boeri dan menyebarkan desainnya semakin luas di luar Italia, yakni Perancis, Swiss, Albania, Kairo, hingga Dubai.
"Hutan Vertikal Wonderwoods" ini berakar di lingkungan Utrecht antara Croeselaan dan Jaarbeursboulevard, dan akan siap untuk dihuni pada musim panas 2024.
“Ini akan menjadi model integrasi yang baik antara arsitektur dan alam yang hidup, yang kami harap akan menjadi instrumen untuk membuat kota menjadi lebih hijau,” kata arsitek Francesca Cesa Bianchi, mitra dan direktur proyek di Stefano Boeri Architetti.
Dengan 300 pohon dari 30 spesies berbeda serta ribuan tanaman pada fasad bangunan, Wonderwoods akan memiliki vegetasi yang sama dengan satu hektar hutan.
Baca juga: Kecukupan Tutupan Hutan, Menjaga Daerah Aliran Sungai tetap Lestari
Ekosistem perkotaan ini mampu menghasilkan sekitar 41 ton oksigen setiap tahun, pada waktu bersamaan dapat menyedot karbondioksida (CO2), dan menangkap partikel debu halus.
Selain menjernihkan udara, tanaman juga dapat meredam polusi suara kota. Pada musim panas, naungan dedaunannya mengurangi efek pulau panas, menurunkan suhu pada fasad, dan di dalam gedung.
Hal ini berdampak signifikan pada iklim mikro lokal dan kesejahteraan penduduk, terutama karena risiko gelombang panas meningkat akibat perubahan iklim.
Warga sekitar juga akan merasakan manfaat dari penghematan energi, karena lebih sedikit AC yang dibutuhkan.
Terinspirasi oleh vegetasi di Taman Nasional Utrechtse Heuvelrug, dengan pohon-pohon yang bersumber dari pembibitan Van den Berk, tanaman hijau khusus ini juga membutuhkan Thin-layer Chromatography (TLC) yang unik dan lokal.
Sekelompok tukang kebun dimobilisasi dari Royal Ginkel Group. Mereka akan merayap sedikit demi sedikit dari atas gedung untuk merawat tanaman, seperti yang terjadi di Bosco Verticale Milan.
Proyek Wonderwoods terdiri dari dua menara, setinggi 105 dan 70 meter, yang akan menjadi tempat tinggal dan perkantoran. Menara yang lebih tinggi (Menara A), dirancang sebagai hutan vertikal.
Baca juga: Lestarikan Hutan Bakau, Ini 4 Cara yang Bisa Dilakukan
Secara keseluruhan, proyek ini akan menampung 200 unit apartemen dari berbagai tipe dan 15.000 meter persegi perkantoran.
“Hutan Vertikal Wonderwoods adalah proyek yang sangat kami banggakan, karena akan menjadi tuan rumah fungsi yang terbuka untuk kota dan penduduk,” kata Cesa Bianchi.
Sara ini diyakini akan berkontribusi dalam memperluas pengetahuan tentang hutan vertikal perkotaan, dan memungkinkan semakin banyak pengguna untuk mendapatkan keuntungan dari efek positif yang terkait dengan kedekatan dengan tanaman dan pepohonan.
Sebagai informasi, Utrecht bukanlah kota Belanda pertama yang memiliki hutan vertikal. Di antara proyek Stefano Boeri Architetti lainnya adalah Hutan Vertikal Trudo yang dibangun di Eindhoven pada tahun 2021.
Hutan vertikal Eindhoven adalah yang pertama di dunia yang menawarkan apartemen bersubsidi dengan harga sewa yang lebih murah dan dirancang untuk kaum muda dan pelajar.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya