JAKARTA, KOMPAS.com - Kepedulian terhadap alam, lingkungan, dan komunitas perlu dimulai sejak dini. Hal ini sangat penting untuk menjaga keseimbangan kehidupan di Bumi.
Menyadari hal tersebut, 12 murid dari sekolah Internasional Jakarta Intercultural School (JIS) dan British School Jakarta (BSJ) berpartisipasi dalam acara yang diselenggarakan oleh Jakarta Scholar Symposium (JSS) bertema: "Saving our Earth", di Soehana Hall, Energy Building, Jakarta.
JSS merupakan organisasi non profit independen yang dibentuk untuk memberikan kesempatan bagi generasi muda Indonesia dalam meningkatkan kesadaran atas masalah-masalah di dunia saat ini. Selain itu, mereka juga dapat mencetuskan gagasan dalam mengatasi masalah-masalah tersebut.
Baca juga: Waspada, 7 dari 10 Sumber Air Rumah Tangga Tercemar Limbah
Dalam simposium ini, masing-masing dari 12 murid tersebut melakukan presentasi dengan topik berbeda-beda untuk menjelaskan akibat-akibat buruk dari ketidakpedulian manusia terhadap lingkungan selama ini.
Mereka juga berbicara tentang metode yang sedang mereka uji coba untuk mengurangi dampak negatif dari sikap acuh terhadap lingkungan.
Salah satu dari metode yang telah berhasil terwujud dalam aksi nyata adalah yang dilakukan seorang siswa kelas 11 JIS bernama Jerremy Handojo.
Misi The Spring adalah emperjuangkan akses air bersih yang mudah diambil dan aman untuk diminum untuk semua orang.
Jerremy menjelaskan, The Spring merupakan bagian dari Yayasan Perjuangan Anak Bangsa yang didirikan pada tahun 2016.
Dalam perjalanan kiprahnya selama tujuh tahun telah menyelesaikan pembangunan enam sumur dan sanitasi komunal atau fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK) di desa Rancabungur, Bogor dan beberapa daerah terpencil di Teluk Naga, Banten.
Baca juga: Edukasi Pelestarian Air Bersih Dinilai Penting Bagi Pelajar
"Kehadiran fasilitas ini telah membantu sekitar 700 Kepala Keluarga (KK)," ujar Jerremy dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Selasa (6/6/2023).
Tak berhenti sampai Rancabungur dan Teluk Naga, aksi The Spring terus berlanjut dengan membangun dua proyek baru di kampung Ki Ijem, Desa Kedung Dalem dan di kampung Udik, Mauk-Banten.
"Kedua proyek ini ditargetkan tuntas tahun 2023 ini," imbuh Jerremy.
Contohnya kondisi air sungai yang sebelumnya terkontaminasi karena digunakan untuk mandi, mencuci dan juga sebagai toilet oleh masyarakat setempat jadi lebih bersih.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya