KOMPAS.com – Edukasi mengenai pengelolaan lingkungan hidup termasuk pelestarian air bersih penting bagi pelajar.
Kepala Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PPGLHK) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sinta Saptarina Soemiarno mengatakan, partisipasi seluruh pemangku kepentingan dibutuhkan untuk pengelolaan lingkungan hidup.
“Upaya pengelolaan lingkungan hidup, termasuk pelestarian air bersih membutuhkan partisipasi dari seluruh pemangku kepentingan,” kata Sinta sebagaimana dilansir Antara, Jumat (26/5/2023).
Baca juga: Peringati Hari Keanekaragaman Hayati, Suntory Perkuat Edukasi Pelestarian Air dan Lingkungan
“Edukasi adalah bagian penting yang perlu dimulai sejak sekolah dasar,” sambungnya.
Edukasi tersebut dinilai penting mengingat air memiliki peran yang besar dalam kehidupan manusia.
KLHK memiliki program edukasi pengelolaan lingkungan hidup melalui Sekolah Adiwiyata atau Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS) PPGLKH.
Menurut Sinta, program tersebut mendukung terwujudnya perubahan perilaku warga sekolah untuk melakukan perilaku ramah lingkungan hidup (PRLH).
Baca juga: Antisipasi Kekeringan di Desa Buyut Utara, HK Sediakan Air Bersih
PRLH mencakup pengelolaan sampah, konservasi air, konservasi energi, penanaman dan pemeliharaan pohon dan tanaman, menjaga kebersihan, serta sanitasi.
“Dalam salah satu indikator Gerakan PBLHS, juga dilakukan penilaian terhadap upaya sekolah dalam melakukan konservasi air di sekolah,” ucap Sinta.
KLHK juga telah bekerja sama dengan pihak swasta dalam pembinaan dan pengajaran terkait konservasi air untuk generasi muda di sekolah, lembaga masyarakat, dan komunitas.
Dengan adanya kerja sama tersebut, diharapkan wawasan siswa dan siswi di sekolah dasar mengenai pelestarian air dan lingkungan bisa meningkat.
Baca juga: Pelita Air Adaptasi Teknologi Navigasi Paperless
Salah satu program yang dilakukan atas kerja sama tersebut di antaranya Mizuiku Outdoor Class.
Program tersebut kerja sama antara KLHK dengan PT Suntory Garuda Beverage di Rumah Hijau Denassa, Gowa, Sulawesi Selatan, pada 22 Mei 2022.
Kegiatan ini diikuti oleh sejumlah sekolah dan perwakilan pemerintah daerah dalam rangka memperingati Hari Keanekaragaman Hayati Sedunia.
Baca juga: Mengenal Tujuan 6 SDGs: Air Bersih dan Sanitasi Layak
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya