Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/06/2023, 13:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Semakin meningkatnya digitalisasi di berbagai bidang seiring ambisi Making Indonesia 4.0, mendorong Fibr Corp. menghadirkan AppFibr. Ini merupakan platform tanpa coding dengan teknologi komputasi awan termutakhir.

Semua orang, termasuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang difokuskan saat ini, dapat menggunakan platform AppFibr untuk membuat dan memublikasikan aplikasi tanpa coding dengan mudah dan cepat.

AppFibr sudah tersedia dan dapat digunakan oleh publik sejak Januari 2023. Meskipun terkesan baru namun hingga saat ini sudah terdapat lebih dari 2.000 kreator dengan 2.500 aplikasi yang dibuat melalui platform ini.

Baca juga: Terapkan 5 Cara Ini agar UMKM Bisa Go Digital

Melihat respon yang baik dari para kreator, tentunya semakin menarik dan meningkatkan para calon kreator lain untuk merasakan kemudahan dalam membuat sebuah aplikasi melalui AppFibr.

Tersedia banyak fungsi untuk menyesuaikan aplikasi sesuai kebutuhan. AppFibr akan menangani semua kerumitan infrastruktur sistem dan pemeliharaan di balik aplikasi, kreator hanya perlu memantau sistem kerja pada aplikasi.

Berbagai fitur dapat dibuat seperti katalog produk, mengolah data, iklan produk, dan beragam fitur lainnya.

CEO Fibr Corp. Hardi Saputra mengatakan, sejak berdiri 2017, Fibr Corp. dengan berbagai produk teknologinya berfokus melayani segmen pebisnis menengah dan atas.

"Namun tahun ini kami membuktikan bahwa pengembangan bisnis yang kami lakukan untuk juga melayani kebutuhan UMKM melalui AppFibr, mendapat sambutan baik dari pasar," ujar Hardi, Selasa (6/6/2023).

Tidak main-main, tahun 2023 target Perusahaan dapat memublikasikan 12.000 aplikasi melalui kreator di AppFibr.

Melihat respons pasar yang demikian positif, Hardi optimistis, target peningkatan jumlah kreator aplikasi dapat tercapai.

Baca juga: Melalui Implementasi ESG, Grup Modalku Dukung Keberlanjutan Bisnis UMKM

Selain itu, Hardi mengeklaim, AppFibr saat ini merupakan salah satu produk teknologi yang menjadi katalis dan  memberikan kontribusi yang lebih luas bagi perkembangan digitalisasi di Indonesia.

Dalam penggunaan AppFibr, kreator dapat menikmati paket basic secara gratis dan bebas selamanya. Namun, jika ingin meningkatkan penggunaan untuk pembuatan aplikasi ke layanan lainnya atau yang lebih lengkap, terdapat paket berbayar “Pro” dan “Bisnis”.

Sistem yang ditawaran terhitung dinamis dan setiap data yang ada dapat diperbaharui secara otomatis dengan konsep pembuatan aplikasi tanpa codingSehingga, kreator tidak perlu paham programming dan tidak perlu menyewa engineer.

Fibr Corp. saat ini sedang bersiap go public dalam waktu dekat, dan harapannya seluruh masyarakat Indonesia dapat ikut andil dalam memanfaatkan produk dan layanan dari seluruh lini bisnis yang dimiliki Perusahaan.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deloitte: Hanya 15 Persen Perusahaan yang Laporkan Emisi Cakupan 3

Deloitte: Hanya 15 Persen Perusahaan yang Laporkan Emisi Cakupan 3

Swasta
Singapore Grand Prix Formula 1 Pangkas Emisi lewat Pembelian Sertifikat Energi Terbarukan

Singapore Grand Prix Formula 1 Pangkas Emisi lewat Pembelian Sertifikat Energi Terbarukan

Pemerintah
Musim Panas Terhangat, Kedalaman Sungai Terpanjang di Polandia Pecahkan Rekor Terendah

Musim Panas Terhangat, Kedalaman Sungai Terpanjang di Polandia Pecahkan Rekor Terendah

Pemerintah
Hampir Seperempat Kasus TBC di Solo Terjadi pada Anak

Hampir Seperempat Kasus TBC di Solo Terjadi pada Anak

Pemerintah
Dataran Tinggi Dieng Diusulkan Jadi Taman Bumi Nasional

Dataran Tinggi Dieng Diusulkan Jadi Taman Bumi Nasional

Pemerintah
Tanah yang Diolah dengan Pupuk Organik Bisa Simpan Lebih Banyak Karbon

Tanah yang Diolah dengan Pupuk Organik Bisa Simpan Lebih Banyak Karbon

Pemerintah
Dulu Kumuh dan Bau, Begini Pesona Kampung Bersih Nusantara di Pannampu Sekarang

Dulu Kumuh dan Bau, Begini Pesona Kampung Bersih Nusantara di Pannampu Sekarang

Swasta
Warga Kelurahan Pannampu Aktif Kelola Sampah dan Hijaukan Lingkungan lewat Program Kampung Bersih Nusantara

Warga Kelurahan Pannampu Aktif Kelola Sampah dan Hijaukan Lingkungan lewat Program Kampung Bersih Nusantara

Swasta
Bulu Ayam Jadi Komponen Penting untuk Pembuatan Hidrogen Hijau

Bulu Ayam Jadi Komponen Penting untuk Pembuatan Hidrogen Hijau

LSM/Figur
Rencana Pensiun Dini 13 PLTU, Pemerintah Pertimbangkan Hal Ini

Rencana Pensiun Dini 13 PLTU, Pemerintah Pertimbangkan Hal Ini

Pemerintah
Pengesahan RUU EBET Tersisa 2 Pasal, 'Power Wheeling' Akan Masuk

Pengesahan RUU EBET Tersisa 2 Pasal, "Power Wheeling" Akan Masuk

Pemerintah
Mutis Timau Jadi Taman Nasional ke-56, Dianggap 'Mama' Bagi Masyarakat Timor

Mutis Timau Jadi Taman Nasional ke-56, Dianggap "Mama" Bagi Masyarakat Timor

Pemerintah
Kejar PLTN 2032, Organisasi Pelaksana Energi Nuklir Nasional Dibentuk Tahun Ini

Kejar PLTN 2032, Organisasi Pelaksana Energi Nuklir Nasional Dibentuk Tahun Ini

Pemerintah
Dukung UMKM Naik Kelas, Wali Kota Bandar Lampung Raih Satyalancana Wira Karya

Dukung UMKM Naik Kelas, Wali Kota Bandar Lampung Raih Satyalancana Wira Karya

Pemerintah
Menengok Keberhasilan Norwegia Dorong Adopsi Kendaraan Listrik

Menengok Keberhasilan Norwegia Dorong Adopsi Kendaraan Listrik

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau