"Mengingat urgensi keamanan siber, diperlukan upaya serius dari pihak organisasi untuk membangun infrastruktur informasi dan keamanan yang andal, personel yang kompeten, menerapkan prosedur keamanan yang ketat, dan mengembangkan pendekatan terpadu dalam pengelolaan informasi dan data terkait dengan standar keamanan siber," tutur Sarwoto.
Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 2017-2022 Wimboh Santoso menambahkan, risiko siber tidak mudah dan selalu berevolusi secara dinamis, berbeda dengan risiko lain di industri jasa keuangan.
“Untuk meminimalisasi risiko siber perlu kerjasama seluruh pemangku kepentingan, baik nasabah, pelaku jasa keuangan dan pihak ketiga harus selalu waspada dalam menjaga transaksi, menjalankan edukasi dan sosialisasi," tukas Wimboh.
Agenda Breakfast Forum sendiri merupakan wadah untuk mendengar tantangan keamanan siber yang dihadapi oleh industri dan mencari solusi yang tepat guna mendapatkan perlindungan data serta nasabah industri keuangan.
Agenda Breakfast Forum tidak hanya melibatkan komponen masyarakat, namun juga melibatkan pihak-pihak yang relevan seperti perwakilan Bank Indonesia, OJK, Kementerian Pertahanan, dan lebih dari 10 panelis dari berbagai asosiasi perusahaan jasa keuangan di Indonesia.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya