Ada pun Perancis, lebih menyukai berbagai pilihan, sedangkan konsumen di Yunani dan Republik Ceko cenderung memilih daging sapi untuk anjingnya.
Penelitian tentang dampak lingkungan dari makanan hewan memang masih sangat terbatas, tetapi memilih makanan dengan kandungan daging yang lebih rendah dinilai bisa mengurangi emisi.
Sebuah studi tahun 2022 menyimpulkan bahwa memberi makan 10 kilogram makanan basah anjing menghasilkan 6.541kg emisi CO2 setiap tahun.
Memilih makanan kering untuk anjing yang sama mengurangi emisi tersebut menjadi 828 kilogram CO2.
Baca juga: Jet Pribadi Bakal Dilarang Mendarat di Schiphol Tahun 2026
Pasar makanan hewan semakin dipenuhi alternatif berkelanjutan, seperti makanan yang terbuat dari serangga dan bahan nabati.
Mengurangi jumlah daging dalam makanan hewan peliharaan akan berdampak positif bagi lingkungan.
Bagaimana memilih hewan peliharaan yang tepat untuk lingkungan, dan memastikan bahwa hewan peliharaan sesuai untuk lingkungan lokal kita, juga penting.
Karena kucing dan anjing dapat memengaruhi satwa liar melalui perburuan dan gangguan makhluk lokal lainnya. Jadi, sangat penting untuk menghormati ekosistem di sekitar kita.
Memilih ras yang sesuai dengan iklim kita, serta ras yang tidak tumbuh melebihi lingkungannya, membantu mengurangi kebutuhan untuk berjalan atau makan secara berlebihan.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya