Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rihanna Serukan Menkeu AS dan Presiden Bank Dunia Reformasi Utang Negara Terdampak Perubahan Iklim

Kompas.com - 22/06/2023, 11:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Sumber Euronews

JAKARTA, KOMPAS.com - Superstar asal Barbados, Robyn Fenty, atau beken dengan sebutan Rihanna, menyerukan Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen dan Presiden Bank Dunia Ajay Banga untuk membuat komitmen berani di sektor keuangan dan mereformasi utang negara-negara yang terdampak perubahan iklim.

Rihanna diketahui telah melakukan banyak hal untuk mengatasi perubahan iklim melalui yayasan miliknya, Clara Lionel Foundation.

Selama lebih dari satu dekade, dia telah mendanai inisiatif ketahanan iklim dan keadilan iklim di Karibia dan AS.

“Maukah Anda bergabung dengan Mia Mottley [Perdana Menteri Barbados] dan melangkah untuk komunitas yang paling terpukul oleh keadaan darurat iklim?”, cuit Rihanna dalam akun Twitter pribadinya.

Rihanna membagikan tautan tersebut ke organisasi 'platform aksi' Global Citizen, yang mengampanyekan reformasi keuangan global untuk mengatasi krisis perubahan iklim, kelaparan, dan ketidaksetaraan yang saling terkait.

Dikutip dari euronews, surat dari mereka yang peduli kepada para pemimpin dunia dan lembaga keuangan memiliki tiga titik fokus utama:

Pertama, menepati janji. Negara-negara kaya telah berjanji untuk memobilisasi 100 miliar dollar AS dalam pembiayaan iklim setiap tahun pada tahun 2020. Tetapi mereka masih kekurangan 16 miliar dollar AS, dan pendanaan baru sekarang harus dialokasikan.

Kedua, membebaskan dana. Para juru kampanye menyerukan “reformasi progresif dan mendesak” terhadap sistem keuangan internasional termasuk Bank Dunia, IMF dan bank pembangunan multilateral lainnya. Mereka ingin melihat dana baru segera tersedia bagi negara-negara yang membutuhkan.

Ketiga, membuat pencemar membayar. Ada dukungan yang semakin besar untuk prinsip ini ketika perubahan iklim meningkat di seluruh dunia.

Secara khusus, Global Citizen menuntut “pajak solidaritas global baru pada penghasil emisi karbon terbesar untuk mendanai dukungan iklim dan barang publik global lainnya bagi mereka yang berada di garis depan krisis.”

Rekam jejak Rihanna dan Yayasannya

Clara Lionel Foundation (CLF) yang merujuk pada nama kakek-nenek sang penyanyi, memprioritaskan kerja ketahanan iklim dan keadilan iklim.

Sejak 2012, yayasan ini telah menyumbangkan jutaan dollar AS dalam bentuk hibah setelah bencana alam dahsyat,  termasuk setelah Badai Harvey, Irma dan Maria pada 2017.

Pada 2019, yayasan meluncurkan Inisiatif Ketahanan Iklim (CRI), berupaya meningkatkan kesiapsiagaan darurat.

Belakangan, CLF menyumbangkan 1 juta dollar AS dalam bentuk hibah setelah Badai Dorian, menyediakan makanan dan obat-obatan darurat di Bahama utara.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Masyarakat Jabodetabek Butuh Hutan Sebagai Penyangga, Tapi Alih Fungsi Lahan Kian Masif

Masyarakat Jabodetabek Butuh Hutan Sebagai Penyangga, Tapi Alih Fungsi Lahan Kian Masif

Pemerintah
Eksekutif Perusahaan Setuju Aktivitas Keberlanjutan Bisa Dongkrak Penjualan

Eksekutif Perusahaan Setuju Aktivitas Keberlanjutan Bisa Dongkrak Penjualan

Swasta
Walhi Laporkan 47 Perusahaan yang Diduga Rusak Lingkungan ke Kejagung

Walhi Laporkan 47 Perusahaan yang Diduga Rusak Lingkungan ke Kejagung

Pemerintah
RUU Masyarakat Adat: Janji Politik atau Ilusi Hukum?

RUU Masyarakat Adat: Janji Politik atau Ilusi Hukum?

Pemerintah
Jakarta Jadi Pionir Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon

Jakarta Jadi Pionir Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon

Pemerintah
Jakarta dan Hangzhou Alami Dampak Paling Parah akibat Perubahan Cuaca Ekstrem

Jakarta dan Hangzhou Alami Dampak Paling Parah akibat Perubahan Cuaca Ekstrem

Pemerintah
Pemasangan Panel Surya Global Dinginkan Bumi Hingga 0,13 Derajat C

Pemasangan Panel Surya Global Dinginkan Bumi Hingga 0,13 Derajat C

LSM/Figur
Pemerintah Wacanakan Bangun Hutan Wakaf untuk Ibadah dan Pelestarian Alam

Pemerintah Wacanakan Bangun Hutan Wakaf untuk Ibadah dan Pelestarian Alam

Pemerintah
Pemerintah Akan Evaluasi PLTSa, dari 12 Kota Hanya 2 yang Beroperasi

Pemerintah Akan Evaluasi PLTSa, dari 12 Kota Hanya 2 yang Beroperasi

Pemerintah
Sedekah Sampah Ala Hanan Attaki, Masyarakat Bisa Jual Plastik di Masjid

Sedekah Sampah Ala Hanan Attaki, Masyarakat Bisa Jual Plastik di Masjid

LSM/Figur
Jakarta Kembali Masuk 10 Besar Ibu Kota Paling Berpolusi di Dunia Sepanjang 2024

Jakarta Kembali Masuk 10 Besar Ibu Kota Paling Berpolusi di Dunia Sepanjang 2024

LSM/Figur
Indonesia Disebut Berpeluang Pasarkan Jasa Penyimpanan Karbon ke Luar Negeri

Indonesia Disebut Berpeluang Pasarkan Jasa Penyimpanan Karbon ke Luar Negeri

Pemerintah
Pemerintah Targetkan 30 Kota Kelola Sampah Jadi Listrik 4 Tahun Lagi

Pemerintah Targetkan 30 Kota Kelola Sampah Jadi Listrik 4 Tahun Lagi

Pemerintah
Terbukti Cemari Lingkungan, Pengelola TPA Ilegal Dikenakan Pidana

Terbukti Cemari Lingkungan, Pengelola TPA Ilegal Dikenakan Pidana

Pemerintah
Mikroplastik Hambat Fotosintesis Tanaman, Jutaan Orang Terancam Kelaparan

Mikroplastik Hambat Fotosintesis Tanaman, Jutaan Orang Terancam Kelaparan

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau