Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/06/2023, 10:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Perubahan iklim akibat pemanasan global adalah ancaman terbesar yang dihadapi Bumi dan semua kehidupan yang ada di dalamnya.

Pemanasan global juga membuat es di kutub mencair lebih cepat yang mengakibatkan naiknya permukaan air laut.

Kenaikan permukaan air laut ini mengancam kehidupan masyarakat yang tinggal di pesisir dan mereka yang tinggal di kepulauan kecil.

Baca juga: 6 Dampak Mengerikan Mencairnya Es Kutub Akibat Pemanasan Global

Selain itu, berbagai bencana akibat pemanasan global dan perubahan iklim telah terjadi lebih sering sepertu cuaca ekstrem, kebakaran hutan, badai, banjir, dan lain-lain.

Berbagai upaya perlu dilakukan untuk melawan pemanasan global dan perubahan iklim lebih lanjut seperti berhenti menggunduli hutan, melakuakn reboisasi, memensiunkan energi fosil, dan lain-lain.

Selain langkah-langkah di atas, salah satu upaya melawan perubahan iklim adalah menjaga eksistensi hutan bakau alias hutan mangrove.

Dilansir dari WWF, ada lebih dari 60 spesies mangrove di seluruh dunia dan semuanya tumbuh di sepanjang garis pantai yang tergenang air di daerah tropis dan subtropis.

Baca juga: 16 Dampak Pemanasan Global Terhadap Dunia

Tidak hanya memiliki kemampuan untuk tumbuh subur di lingkungan air asin, sistem akar mangrove yang kuat dan kompleks dapat mencegah abrasi.

Selain itu, mangrove juga dapat melindungi masyarakat pesisir dan bentang alam di dalamnya dari peristiwa cuaca ekstrem, seperti angin topan.

Mangrove sering disebut sebagai “solusi berbasis alam”, istilah yang sering digunakan untuk menggembarkan pemanfaatan kekuatan yang sudah ada di alam untuk mengurangi atau beradaptasi dengan dampak perubahan iklim.

Baca juga: 7 Mitos Pemanasan Global dan Perubahan Iklim Beserta Fakta Penyangkalnya

Mangrove menangkap karbon

Selain itu, kekuatan terbesar hutan mangrove adalah kemampuannya menangkap dan menyimpan karbon.

Menurut Center for International Forestry Research (Cifor), hutan mangrove mampu menyimpan lima kali karbon lebih banyak per hektare dibandingkan dengan hutan tropis dataran tinggi.

Dilansir dari Regional Community Forestry Training Centre for Asia and the Pacific (RECOFTC), kemampuan mangrove dan vegetasi pantai lainnya untuk menyimpan karbon dalam jumlah besar, sebagian dikarenakan tanah yang kaya organik.

Baca juga: Terus Mencair, Salju Abadi Puncak Jaya Terancam Musnah Akibat Pemanasan Global

Ilustrasi hutan mangroveSHUTTERSTOCK/Huy Cuong Bui Ilustrasi hutan mangrove

Sistem akar mangrove yang kompleks dan menjangkau ke sedimen bawah air mampu memperlambat air pasang surut yang masuk, memungkinkan bahan organik dan anorganik mengendap di permukaan sedimen.

Kondisi oksigen di sedimen ini biasanya rendah, sehingga memperlambat proses dan laju pembusukan, menghasilkan jumlah karbon yang terakumulasi jauh lebih besar di dalam tanah.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Studi Sebut Pemilik Kendaraan Listrik Punya Jejak Karbon Lebih Besar

Studi Sebut Pemilik Kendaraan Listrik Punya Jejak Karbon Lebih Besar

Pemerintah
Ekonomi Hijau: Upaya Indonesia Keluar dari Middle Trap Income

Ekonomi Hijau: Upaya Indonesia Keluar dari Middle Trap Income

Pemerintah
Subsidi Hijau Miliki Biaya Tersembunyi yang Ancam Keberhasilan Keberlanjutan

Subsidi Hijau Miliki Biaya Tersembunyi yang Ancam Keberhasilan Keberlanjutan

Pemerintah
Metode Ini Diklaim Bisa Atasi Dampak Bahan Kimia Pada Persediaan Air Global

Metode Ini Diklaim Bisa Atasi Dampak Bahan Kimia Pada Persediaan Air Global

LSM/Figur
Jelang Pilkada, Isu Kualitas Udara Perlu Diprioritaskan Calon Kepala Daerah

Jelang Pilkada, Isu Kualitas Udara Perlu Diprioritaskan Calon Kepala Daerah

LSM/Figur
Para Kandidat Gubernur Jakarta Diharapkan Angkat Isu Kualitas Udara

Para Kandidat Gubernur Jakarta Diharapkan Angkat Isu Kualitas Udara

LSM/Figur
Industri Pariwisata dan Target Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Industri Pariwisata dan Target Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Pemerintah
Coldplay Rilis Vinyl Album dari Sampah Plastik Indonesia

Coldplay Rilis Vinyl Album dari Sampah Plastik Indonesia

Pemerintah
Genjot Produksi dalam Negeri demi Pencapaian SDGs Poin 9, Midea Bangun Pabrik di Cikarang

Genjot Produksi dalam Negeri demi Pencapaian SDGs Poin 9, Midea Bangun Pabrik di Cikarang

Swasta
Pengertian Transisi Energi Berkeadilan dan Strateginya

Pengertian Transisi Energi Berkeadilan dan Strateginya

LSM/Figur
Karena Perubahan Iklim, Sungai Jadi Mengering Lebih Cepat

Karena Perubahan Iklim, Sungai Jadi Mengering Lebih Cepat

Pemerintah
BRIN Kembangkan Varietas Jagung Tahan Hama dan Perubahan Iklim

BRIN Kembangkan Varietas Jagung Tahan Hama dan Perubahan Iklim

Pemerintah
'Wali Asuh Mangrove', Bentuk Tanggung Jawab Kompas.com atas Emisi Karbon yang Dihasilkan

"Wali Asuh Mangrove", Bentuk Tanggung Jawab Kompas.com atas Emisi Karbon yang Dihasilkan

Swasta
7,6 Juta Anak Indonesia Alami Kekerasan Sepanjang 2023

7,6 Juta Anak Indonesia Alami Kekerasan Sepanjang 2023

Pemerintah
20 Produsen Berhasil Kurangi 127.000 Ton Sampah Sepanjang 2023

20 Produsen Berhasil Kurangi 127.000 Ton Sampah Sepanjang 2023

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau