Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 19 Juli 2023, 13:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) meluncurkan kemitraan baru di bidang iklim dan konservasi.

Perjanjian bilateral tersebut ditandatangani oleh Menteri LHK Siti Nurbaya dan Administrator USAID Samantha Power akan pada Senin (17/7/2023).

Dalam perjanjian tersebut, USAID berjanji memberikan kontribusi hingga 50 juta dolar AS (Rp 749 miliar) selama lima tahun guna mendukung agenda Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030.

Baca juga: Wamen LHK: Indonesia Serius Tangani Perubahan Iklim Lewat FoLU Net-Sink 2030

FOLU Net Sink 2030 adalah target yang ingin dicapai pemerintah melalui aksi mitigasi penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) dari sektor kehutanan dan lahan di mana tingkat serapan lebih tinggi dari tingkat emisi pada 2030.

FOLU Net Sink 2030 diluncurkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam KTT iklim COP26 di Glasgow, Skotlandia, pada November 2021.

Setelah itu, dituangkan ke dalam Rencana Operasional FOLU Net Sink 2030 yang diterbitkan dengan Surat Keputusan Menteri LHK pada Februari 2022.

Pada Mei 2022, KLHK menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan USAID Indonesia sebagai wujud dukungan AS terhadap implementasi rencana operasional tersebut.

Baca juga: TN Way kambas Segera Buka Kembali dengan Konsep Wisata Konservasi

“Perjanjian Bilateral yang baru ini merupakan tindak lanjut dari Fact Sheet Gedung Putih yang dibahas oleh Presiden Jokowi dan Presiden AS Joe Biden saat pertemuan bilateral di KTT G20 di Bali tahun lalu,” kata Siti Nurbaya dalam keterangan tertulis, Selasa (18/7/2023).

Siti Nurbaya mengatakan, perjanjian bilateral tersebut merepresentasikan peranan pendanaan iklim untuk mendukung upaya-upaya Indonesia selama ini dalam mencapai agenda FOLU Net Sink 2030.

FOLU Net Sink 2030 diperkirakan membutuhkan pengeluaran sebesar 14,57 miliar dolar AS. Saat ini, anggarannya masih bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Sementara itu, Power menuturkan bahwa kesepakatan bernama Perjanjian Bilateral Kerangka Kerja Bilateral FOLU Net Sink tersebut akan membantu upaya-upaya Indonesia dalam mencegah degradasi hutan, rehabilitasi mangrove, dan restorasi gambut.

Baca juga: Danau Habitat Kura-kura Rote Menyusut, Kerjasama Konservasi Diperkuat

Perjanjian tersebut juga diharapkan dapat ikut membantu dalam melindungi satwa liar Indonesia.

“Dukungan ini akan melanjutkan upaya yang dilakukan Indonesia selama tujuh tahun terakhir untuk mengurangi deforestasi hingga hampir dua pertiga,” ucap Power.

“Dan dukungan ini akan membantu melestarikan sumber daya vital yang diberikan oleh hutan Indonesia yang indah dan menakjubkan: penyerap karbon yang sangat penting untuk menstabilkan iklim,” imbuhnya.

Di sisi lain, Duta Besar AS untuk Indonesia Sung Y Kim menyatakan, perjanjian tersebut diharapkan dapat memperkuat kemitraan AS dengan Indonesia.

“Untuk mendukung ketahanan Indonesia terhadap perubahan iklim dan untuk meningkatkan konservasi dan keanekaragaman hayati, termasuk melindungi spesies ikonik Indonesia seperti orangutan,” tutur Kim.

Baca juga: Dukung Konservasi Lingkungan, Krakatau Tirta Industri Serahkan 3.000 Bibit Pohon

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Langkah Membumi Ecoground 2025, Gaya Hidup Sadar Lingkungan Bisa Dimulai dari Ruang Publik
Langkah Membumi Ecoground 2025, Gaya Hidup Sadar Lingkungan Bisa Dimulai dari Ruang Publik
Swasta
Target Swasembada Garam 2027, KKP Tetap Impor jika Produksi Tak Cukup
Target Swasembada Garam 2027, KKP Tetap Impor jika Produksi Tak Cukup
Pemerintah
Kebijakan Mitigasi Iklim di Indonesia DInilai Pinggirkan Peran Perempuan Akar Rumput
Kebijakan Mitigasi Iklim di Indonesia DInilai Pinggirkan Peran Perempuan Akar Rumput
LSM/Figur
KKP: 20 Juta Ton Sampah Masuk ke Laut, Sumber Utamanya dari Pesisir
KKP: 20 Juta Ton Sampah Masuk ke Laut, Sumber Utamanya dari Pesisir
Pemerintah
POPSI: Naiknya Pungutan Ekspor Sawit untuk B50 Bakal Gerus Pendapatan Petani
POPSI: Naiknya Pungutan Ekspor Sawit untuk B50 Bakal Gerus Pendapatan Petani
LSM/Figur
Suhu Global Tetap Tinggi, meski Siklus Alami Pemanasan El Nino Absen
Suhu Global Tetap Tinggi, meski Siklus Alami Pemanasan El Nino Absen
Pemerintah
Rantai Pasok Global Bisa Terganggu akibat Cuaca Ekstrem
Rantai Pasok Global Bisa Terganggu akibat Cuaca Ekstrem
Swasta
DLH Siapkan 3.395 Petugas Kebersihan, Angkut Sampah Saat Tahun Baru Jakarta
DLH Siapkan 3.395 Petugas Kebersihan, Angkut Sampah Saat Tahun Baru Jakarta
Pemerintah
Bupati Agam Beberkan Kondisi Pasca-Banjir Bandang
Bupati Agam Beberkan Kondisi Pasca-Banjir Bandang
Pemerintah
Banjir Sumatera Berpotensi Terulang Lagi akibat Kelemahan Tata Kelola
Banjir Sumatera Berpotensi Terulang Lagi akibat Kelemahan Tata Kelola
LSM/Figur
INDEF: Struktur Tenaga Kerja di Indonesia Rentan Diganti Teknologi
INDEF: Struktur Tenaga Kerja di Indonesia Rentan Diganti Teknologi
LSM/Figur
Perangi Greenwashing, Industri Fashion Segera Luncurkan Paspor Produk
Perangi Greenwashing, Industri Fashion Segera Luncurkan Paspor Produk
Pemerintah
Bencana Iklim 2025 Renggut Lebih dari Rp 2.000 Triliun, Asia Paling Terdampak
Bencana Iklim 2025 Renggut Lebih dari Rp 2.000 Triliun, Asia Paling Terdampak
LSM/Figur
BNPB Catat 3.176 Bencana Alam di Indonesia 2025, Banjir dan Longsor Mendominasi
BNPB Catat 3.176 Bencana Alam di Indonesia 2025, Banjir dan Longsor Mendominasi
Pemerintah
Banjir Ekstrem akibat Lelehan Gletser Diprediksi Lebih Mematikan
Banjir Ekstrem akibat Lelehan Gletser Diprediksi Lebih Mematikan
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau