Salah satu UMKM lokal yang membuat tas lipat ramah lingkungan adalah Recycling Village. Mereka membuat produk tas hasil daur ulang limbah plastik.
Dalam membuat produk, Recycling Village memberdayakan perempuan perajin di Air Naningan, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung.
Warna-warni pada produk Recycling Village berasal dari warna sampah plastik yang didaur ulang. Hal ini membuat paduan warna di setiap produk Recycling Village unik.
2. Kurangi limbah tekstil dengan memakai sustainable fashion
Pakaian atau kain dengan kandungan serat sintetis, salah satunya poliester, cenderung lebih sulit terurai sehingga dapat mencemari air tanah.
Baca juga: Bergantung Daur Ulang Saja Tak Cukup Atasi Sampah Plastik
Demi membantu mengurangi limbah tekstil, gunakan sustainable fashion atau pakaian ramah lingkungan yang lebih mengutamakan kualitas dibanding kuantitas produk.
Salah satu UMKM lokal yang telah menerapkan prinsip ramah lingkungan pada produk fesyennya adalah KaIND.
KaIND didirikan oleh Melie Indarto pada 2015 dan telah menggandeng puluhan perajin dan pembatik serta lebih dari 200 petani di Pasuruan, Jawa Timur untuk menghasilkan benang sutra fabrikasi dengan memanfaatkan budidaya ulat sutra eri.
KaIND juga terus berupaya menjaga kelestarian lingkungan dengan menggunakan pewarna alami di sebagian besar proses produksi.
“Sustainable fashion bukan sekadar tren, tetapi harus menjadi masa depan. KaIND mengajak sebanyak-banyaknya masyarakat untuk mulai beralih ke kain organik demi mendorong geliat industri lokal fesyen yang lebih ramah lingkungan,” ujar Melie.
3. Ganti sendok dan garpu plastik dengan peralatan makan yang lebih eco friendly
Masyarakat bisa berkontribusi lebih jauh terhadap upaya pengurangan limbah plastik dengan tidak menggunakan sendok, garpu dan gelas minum yang terbuat dari plastik.
Baca juga: Panduan Bikin Rumah Hemat Energi dan Ramah Lingkungan
Lekuk by Mendekor, salah satu contoh UMKM yang memanfaatkan bahan baku alami, seperti tanah liat dan bebatuan, untuk membuat berbagai alat makan yang eco friendly.
Lekuk by Mendekor, yang didirikan oleh Brian Karno, memproduksi dan menjual berbagai produk dekorasi interior.
Brian menggandeng lebih dari 30 perajin di Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi dan Kalimantan, dari berbagai latar belakang.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya