Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/07/2023, 18:42 WIB
Hadi Maulana,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf)/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno meminta pelaku ekonomi kreatif di Batam, Kepulauan Riau (Kepri) bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Batam menetapkan subsektor ekonomi kreatif unggulan melalui proses uji petik Penilaian Mandiri Kabupaten Kota Kreatif Indonesia (PMK3I).

Hal ini dilakukan agar dapat fokus mengembangkannya sehingga bisa masuk dalam jaringan kabupaten kota (KaTa) kreatif.

"Ajukan proses uji petik, kami siap untuk membimbing Batam, karena katanya disini yang ingin dikedepankan adalah subsektor fotografi. Tapi selain fotografi ada fesyen, kriya, dan kuliner. Ini yang mungkin diuji petik. Mana yang dipilih menjadi lokomotif, menjadi penghela yang lain nanti menjadi pendukung,” tutur Sandiaga ditemui usai menghadiri kegiatan workshop KaTa Kreatif di Kantor Wali Kota Batam, Jumat (28/7/2023).

Baca juga: Bajafash Batam Akan Kembali Digelar saat Konser Coldplay di Singapura

Menurut Sandi apabila sudah ditetapkan subsektor unggulan, maka secara langsung Batam menjadi bagian dari ekosistem Kabupaten Kota Kreatif.

Dan yang diharapkan ke depannya Batam dapat berpartisipasi sebagai daerah perwakilan Indonesia pada Ajang Kota Kreatif Unesco.

“Kami ingin Batam tidak kalah sama kota-kota besar dunia lainnya,” ungkap Sandi.

Terlebih, Batam yang dikenal dengan wisata belanjanya, kota ini mempunyai potensi wisata yang tidak kalah dari daerah lainnya di Indonesia.

“Batam juga memiliki destinasi pulau yang eksotik, seperti Pulau Ranoh, Pulau Batang, Pantai Viovio, dan masih banyak lagi. Karena daya tarik destinasi ini adalah anugerah yang maha kuasa. Kami harus dukung dengan subsektor ekonomi kreatif,” tegas Sandi.

Baca juga: Sejumlah 12.000 Pohon Jati Emas Kembali Ditanam di Batam

Dalam Workshop KaTa Kreatif, Sandi yang berperan sebagai motivator berkesempatan memberikan pemikiran-pemikiran baru yang out of the box, dan menerima berbagai masukan atau kendala yang dihadapi oleh para UMKM Batam.

Utamanya dalam menjalin kolaborasi dengan stakeholders yang memiliki latar belakang berbeda dan keunggulan yang berbeda, menurut Sandi hal tersebut adalah sebuah modal dan kekuatan bersama untuk mengembangkan usaha.

Pemerintah perlu mengetahui apa yang menjadi kelemahan, sehingga dapat mencari atau menggaet mitra yang dapat melengkapi kekurangan tersebut.

"Tapi yang terpenting adalah kita harus satu visi. Bahwa kita harus meyakini masa depan yang kita jalani menuju titik yang sama. Harus kita yakini juga walaupun berbeda-beda tapi kita sepakat tiga karakter utama. Integritas, passion, dan kemampuan mereka berinovasi yang selalu hadir di setiap kolaborasi yang dijalankan dalam membangun usaha,” pungkas Sandi.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Copot Segel di Pabrik Cikande, KLH Nyatakan Lokasi 'Clear and Clean'
Copot Segel di Pabrik Cikande, KLH Nyatakan Lokasi "Clear and Clean"
Pemerintah
Pertamina dan Kemenko Pangan Kolaborasi Wujudkan Ketahanan Pangan
Pertamina dan Kemenko Pangan Kolaborasi Wujudkan Ketahanan Pangan
BUMN
Guru Besar IPB: Sawah Kian Tergerus karena Alih Fungsi Lahan
Guru Besar IPB: Sawah Kian Tergerus karena Alih Fungsi Lahan
Pemerintah
Warga Desak KKP Cabut Izin Reklamasi karena Rusak Ekosistem Pulau Pari
Warga Desak KKP Cabut Izin Reklamasi karena Rusak Ekosistem Pulau Pari
Pemerintah
Tiga Remaja Jakarta Ubah 1,2 Ton Sampah Makanan Jadi Pakan Unggas
Tiga Remaja Jakarta Ubah 1,2 Ton Sampah Makanan Jadi Pakan Unggas
LSM/Figur
Pemprov Jakarta Punya 111 Stasiun Pemantau Kualitas Udara, Diklaim Terluas se-Indonesia
Pemprov Jakarta Punya 111 Stasiun Pemantau Kualitas Udara, Diklaim Terluas se-Indonesia
Pemerintah
Pengamat: Pengawasan Hutan Lemah karena Anggaran Pengelolaan Terlalu Kecil
Pengamat: Pengawasan Hutan Lemah karena Anggaran Pengelolaan Terlalu Kecil
LSM/Figur
Bappenas: Alokasi Dana Mitigasi Iklim Baru Rp 305 T, Pemerintah Buka Investasi
Bappenas: Alokasi Dana Mitigasi Iklim Baru Rp 305 T, Pemerintah Buka Investasi
Pemerintah
Perubahan Iklim Picu Musim Kebakaran Hutan Makin Parah
Perubahan Iklim Picu Musim Kebakaran Hutan Makin Parah
Pemerintah
Industri Makanan Gagal Penuhi Komitmen Dasar Kemasan Berkelanjutan
Industri Makanan Gagal Penuhi Komitmen Dasar Kemasan Berkelanjutan
Swasta
IUCN Akui Bahan Bakar Fosil Ancaman Alam, Dukung Perjanjian Penghentian Global
IUCN Akui Bahan Bakar Fosil Ancaman Alam, Dukung Perjanjian Penghentian Global
LSM/Figur
Kepunahan Massal karena Manusia Setara Era Dinosaurus
Kepunahan Massal karena Manusia Setara Era Dinosaurus
LSM/Figur
Panas Melanda RI, BMKG Catat Suhu Tertinggi Capai 38 Derajat
Panas Melanda RI, BMKG Catat Suhu Tertinggi Capai 38 Derajat
Pemerintah
Eropa Siapkan Bantuan Dana untuk Negara Terdampak Pajak Karbon Perbatasan
Eropa Siapkan Bantuan Dana untuk Negara Terdampak Pajak Karbon Perbatasan
Pemerintah
Antara Karbon dan Kedaulatan: Menakar Arah Transisi Energi Indonesia
Antara Karbon dan Kedaulatan: Menakar Arah Transisi Energi Indonesia
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau