BATAM, KOMPAS.com – Sebanyak 12.000 bibit pohon jati emas telah disiapkan untuk ditanam di sepanjang jalan dari Laluan Madani hingga kawasan Nongsa, Batam, Kepulauan Riau (Kepri).
Saat ini ribuan bibit pohon jati emas itu masih terawat dengan baik dan tidak ada yang mati di kebun BP Batam, kawasan Marina.
Bahkan, dari 12.000 ribu bibit yang tersedia, 2.000 di antaranya merupakan bibit baru hasil pengembangan BP Batam.
Kasubdit Fasilitas Wisata dan Lingkungan Hidup BP Batam, Wulung Dahana mengatakan, saat ini masih ada tersisa 300 bibit pohon jati emas yang telah ditanam pada tahap I, pada 24 Oktober 2022 lalu.
Baca juga: 167.104 Hektar Lahan Kritis di Babel, Pohon Kayu Putih Jadi Pilihan Reklamasi
Pohon yang telah mulai tumbuh itu, akan terus dirawat secara maksimal, agar tumbuh dengan baik.
“Diperkirakan pada akhir tahun ini kami lakukan penanaman kembali, sesuai dengan (target dari selesainya) pekerjaan jalan. Pekerjaan jalan sudah selesai, lahan untuk penanaman juga selesai, kami akan langsung melakukan penanaman,” kata Wulung di temui di Batam Centre, Senin (17/7/2023).
Ia menambahkan, perawatan pohon jati emas ini dilakukan secara khusus. Berbeda dari jenis tanaman lainnya, sehingga perawatannya dilakukan oleh petugas yang sudah mempunyai pengalaman.
Sebab, jati emas ini harus menyesuaikan dengan iklim di Batam sampai bisa hidup dengan subur.
“Tentunya butuh penyesuaian, mulai dari perawatan pengairan hingga pemupukan. Faktor cuaca yang berbeda, untuk penyiraman dan lain sebagainya tentunya juga berbeda,” jelas Wulung.
Baca juga: Dukung Konservasi Lingkungan, Krakatau Tirta Industri Serahkan 3.000 Bibit Pohon
Sementara itu, Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam Ariastuty Sirait memastikan bahwa pembangunan saat ini tidak akan menghambat program penghijauan Batam dengan penanaman pohon jati emas yang telah dimuali sejak akhir November 2022.
“Program penghijauan kami pastikan tidak akan terganggu. Untuk mereduksi resiko kerusakan, pohon akan dipindah pada titik yang sesuai. Dan mengantisipasi apabila terdapat kerusakan pada proses pengerjaan jalan, kami sudah siapkan 12.000 pohon jati emas yang sehat yang saat ini direhab di Temiang,” ujar Tuty.
Pihaknya memastikan BP Batam akan bertanggung jawab terhadap pohon jati emas ini sebagai komitmen terhadap penghijauan seluruh wilayah Batam.
“Pengusaha yang sudah berpartisipasi dalam program corporate rate responsibility (CSR) ini tidak perlu khawatir, BP Batam akan bertanggung jawab agar pohon jati emas dapat terus tumbuh dengan baik,” pungkas Tuty.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya