KOMPAS.com - Selama beberapa dekade terakhir, ada dorongan yang luar biasa untuk pengelolaan sampah, mengontrol polusi plastik di laut, dan tingkat daur ulang di seluruh dunia.
Negara-negara Eropa, menurut Environmental Performance Index (EPI), melakukannya lebih baik dibanding sebagian besar belahan dunia lainnya.
EPI menetapkan kategori isu pengelolaan dalam mengenali ancaman sampah terhadap kesehatan manusia dan lingkungan dengan mendasarkan pada tiga indikator: limbah padat terkendali, tingkat daur ulang, dan pengelolaan polusi plastik laut.
Baca juga: 7 Cara Kreatif Mendaur Ulang Sampah di Rumah
Austria, misalnya, pada kategori tingkat daur ulang, memiliki skor tinggi. Sebanyak 54 persen limbahnya telah didaur ulang.
Austria meningkatkan persentase limbah yang didaur ulang dengan memberlakukan larangan total pada produk tertentu yang berakhir di tempat pembuangan akhir sampah (TPA).
Secara umum, setiap produk yang memiliki tingkat emisi karbon organik total lebih tinggi dari lima persen tidak diperbolehkan masuk ke TPA.
Sampah ini harus didaur ulang dengan cara tertentu. Jenis undang-undang yang ketat ini telah menyebabkan peningkatan yang signifikan dalam tingkat daur ulang di Austria selama beberapa tahun terakhir. Ada beberapa negara lain di Eropa yang mengikuti.
Bagaimana dengan Amerika Serikat? Negara ini tidak mendaur ulang limbah sebanyak negara-negara lain di dunia. Sulit memperkirakan jumlah total limbah yang didaur ulang di Amerika Serikat karena dikontrol di tingkat negara bagian.
Baca juga: Hemat Uang Belanja, Tempat Sampah Ini Bisa Anda Buat Sendiri
Tidak banyak peraturan dan regulasi di tingkat federal. Oleh karena itu, ada beberapa negara bagian yang melakukan pekerjaan daur ulang yang jauh lebih baik daripada yang lain.
Selain itu, hanya karena seseorang di Amerika Serikat memasukkan sesuatu ke tempat sampah tidak berarti itu akan didaur ulang.
Pabrik daur ulang dapat memutuskan, sebagian limbah mungkin tidak dapat didaur ulang, sehingga mungkin akan berakhir di TPA.
Meskipun Eropa terkait erat dengan daur ulang, ada beberapa negara Asia yang juga melakukan pekerjaan dengan baik. Misalnya, Korea Selatan berhasil bersaing dengan beberapa negara Eropa dalam daftar ini.
Korea Selatan memiliki tingkat daur ulang sekitar 53,7 persen. Negara ini memiliki sejumlah perusahaan swasta yang sangat sukses yang mengumpulkan limbah, mendaur ulang, dan menjualnya untuk mendapatkan keuntungan.
Baca juga: Bergantung Daur Ulang Saja Tak Cukup Atasi Sampah Plastik
Menariknya, Negeri Ginseng ini tak hanya unggul pada indikator daur ulang, juga dua indikator lainnya yakni limbah padat terkendali, dan penanganan polusi plastik laut.
Berikut EPI Score untuk 10 Negara dengan Pengelolaan Sampah Terbaik Tahun 2023:
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya