Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Tuan Rumah Temu Pejabat Lingkungan ASEAN, Indonesia Ajak Atasi Perubahan Iklim

Kompas.com - 02/08/2023, 14:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah pertemuan Pejabat Senior ASEAN untuk Lingkungan atau ASEAN Senior Officials on the Environment (ASOEN) ke-34 pada tahun ini.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengatakan, hal tersebut merupakan momentum bagi Indonesia.

“Pertemuan ASOEN ke-34 dan pertemuan terkait merupakan agenda penting untuk memperkuat komitmen kita untuk planet yang lebih baik,” kata Siti dalam pembukaan ASOEN ke-34 di Bogor, Selasa, (1/8/2023).

Baca juga: Apa Saja Tanda-tanda Terjadinya Perubahan Iklim?

Siti mengajak negara-negara anggota ASEAN untuk melakukan upaya terbaik dalam mengatasi perubahan iklim dengan tindakan yang kuat dan efektif.

Dia juga mendorong ASEAN untuk meningkatkan kontribusi nasional yang ditetapkan atau nationally determined contribution (NDC) dalam Perjanjian Paris 2015 dan memobilisasi pembiayaan.

Selain itu, menangani perubahan iklim secara tepat waktu dan secara signifikan meningkatkan dukungan untuk negara-negara berkembang.

Siti mengungkapkan, Indonesia memandang pengelolaan sumber daya air yang baik sangat penting untuk mencapai agenda pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Baca juga: Dekarbonisasi dan Perubahan Iklim

Dia menambahkan, Indonesia terus mempercepat pengurangan pencemaran air dan pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) yang baik.

Pengelolaan DAS merupakan bagian integral dari pengelolaan sumber daya air terpadu, termasuk program dalam menyediakan akses terhadap air minum yang aman dan sanitasi untuk semua.

“Melalui kesempatan ini, saya mengundang semua negara dalam forum ini untuk hadir dan berpartisipasi aktif dalam Forum Air Dunia ke-10, yang akan diselenggarakan di Bali, dari 18 hingga 24 Mei 2024,” kata Siti dalam keterangan tertulis.

Pertemuan ASOEN diharapkan dapat mengambil berbagai langkah, termasuk memperkuat koordinasi untuk promosi dan implementasi prinsip-prinsip dan area prioritas yang relevan dari ASEAN Outlook dan mengembangkan sinergi lintas pilar dan lintas sektoral di ASEAN.

Baca juga: Usir Rasa Cemas Akan Perubahan Iklim dengan Langkah-langkah Kecil

“Kita memikul tanggung jawab yang sangat besar untuk mengembangkan pedoman guna memastikan bahwa tindakan ASEAN akan berlanjut secara berkelanjutan,” papar Siti.

Sementara itu, Kepala Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BSILHK) Ary Sudijanto melaporkan, pertemuan ASOEN ke-34 dilaksanakan selama lima hari mulai 31 Juli hingga 4 Agustus 2023 dengan sembilan rangkaian pertemuan.

Pertemuan tersebut bertujuan untuk membahas isu-isu bidang lingkungan, memperkuat kerja sama, dan mempromosikan perlindungan lingkungan hidup dan pembangunan keberlanjutan dalam implementasi kebijakan dan jalannya program regional.

Baca juga: Dampak Perubahan Iklim Semakin Meningkat di Asia, Ketahanan Pangan Terganggu

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

China Berencana Bangun PLTS di Luar Angkasa, Bisa Terus Panen Energi Matahari

China Berencana Bangun PLTS di Luar Angkasa, Bisa Terus Panen Energi Matahari

Pemerintah
AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

Pemerintah
LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

Pemerintah
Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Pemerintah
Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

LSM/Figur
Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

LSM/Figur
Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

LSM/Figur
Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Pemerintah
Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

LSM/Figur
Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

LSM/Figur
3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

LSM/Figur
1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

LSM/Figur
Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

LSM/Figur
Harus 'Segmented', Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Harus "Segmented", Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Swasta
ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau