KOMPAS.com – Badan Pusat Statistik (BPS) kembali merilis data jumlah penduduk miskin Indonesia melalui Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2023.
Dalam publikasi tersebut, tercatat bahwa jumlah penduduk miskin di Indonesia mengalami penurunan.
Akan tetapi, tidak semua provinsi mengalami penurunan angka kemiskinan, ada juga provinsi yang mengalami kenaikan jumlah penduduk miskin.
Baca juga: Masih Adanya Kemiskinan Ekstrem Tunjukkan Masalah Penyaluran Bansos
BPS mengukur profil kemiskinan dengan garis kemiskinan, yaitu pengeluaran minimum kebutuhan makanan dan nonmakanan yang harus dipenuhi agar tidak dikategorikan miskin.
Penduduk dikatakan miskin jika mereka memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan.
Pada Maret 2023, rata-rata garis kemiskinan per kapita per bulan adalah Rp 550.458. Rata-rata garis kemiskinan ini naik bila dibandingkan September 2022 yaitu Rp 535.547 per kapita per bulan.
Baca juga: Wujudkan Desa Tanpa Kemiskinan dan Kelaparan Melalui SDGs
Menurut data BPS, jumlah penduduk miskin pada Maret 2023 adalah 25,90 juta jiwa, menurun 0,46 juta jiwa bila dibandingkan September 2022.
Persentase penduduk miskin perkotaan pada Maret 2023 adalah 7,29 persen. Angka ini menurun bila dibandingkan September 2022 yang sebesar 7,53 persen.
Sementara itu, persentase penduduk miskin pedesaan pada Maret 2023 adalah 12,22 persen, menurun bila dibandingkan September 2022 yaitu 12,36 persen.
Baca juga: Laznas BMH: Zakat, Infak dan Sedekah Berperan Strategis Turunkan Stunting dan Kemiskinan
Berikut 10 provinsi dengan penduduk miskin terbanyak di Indonesia menurut Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2023 dari BPS.
Baca juga: Konsumsi Rokok Terus Sumbang Kemiskinan di Indonesia
Bila dibandingkan jumlah penduduknya, berikut 10 provinsi dengan persentase penduduk miskin terbanyak di Indonesia.
Baca juga: Pemerintah Optimistis Kemiskinan Ekstrem Hilang pada 2024
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya