Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/08/2023, 20:03 WIB
Heru Dahnur ,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

BANGKA, KOMPAS.com - Pohon sagu kini dijadikan sebagai salah satu tanaman alternatif untuk reklamasi lahan setelah penambangan di Kepulauan Bangka Belitung.

Pohon dengan nama latin metroxylon sagu atau dikenal juga dengan rumbia itu dinilai cocok ditanam di bekas galian tambang yang tergenang air.

Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengatakan, Bangka Belitung mengalami kerusakan lingkungan yang harus segera disembuhkan.

Baca juga: Rumput Laut Bisa Dijadikan Energi Alternatif

"Salah satu caranya adalah dengan penanaman pohon sagu yang kita lakukan hari ini sebagai penghijauan sekaligus sumber pangan," kata Moeldoko, saat penanaman bibit sagu di Kampoeng Reklamasi PT Timah di Desa Air Jangkang, Bangka, Selasa (8/8/2023).

Moeldoko optimistis pohon sagu bermanfaat untuk menutupi lahan basah bekas penambangan yang suatu saat nanti bisa menjadi sumber perekonomian masyarakat.

Pada tahap awal, sebanyak 300 pohon sagu ditanam di Kampoeng Reklamasi Air Jangkang. Diproyeksikan sebanyak satu juta pohon sagu bisa ditanam di berbagai lokasi bekas penambangan di Bangka Belitung.

Sehingga, ini bisa menjadi salah satu instrumen dalam target nol emisi atau net zero emission (NZE) 2060.

Baca juga: Industri Pakan Ternak Perlu Subsitusi Alternatif Bahan Baku

"Ini upaya dekarbonisasi melalui pohon sagu. Bangka Belitung saya tantang untuk melakukan pengembangan karena ini bisa menjadi komoditas ekspor," ujar mantan panglima TNI itu.

Penanaman pohon sagu di Kampoeng Reklamasi Air Jangkang dilakukan dengan melibatkan kelompok masyarakat.

Proses awal berupa pembibitan, kemudian pengairan dan perawatan dilakukan secara terukur dan terencana dengan menggandeng akademisi.

Lahan yang digunakan sebelumnya juga telah dinormalisasi dengan memanfaatkan fly ash bottom ash (FaBa) atau abu sisa pembakaran batu bara PLTU.

Pohon-pohon sagu yang ditanam tersebut diperkirakan membutuhkan waktu tujuh sampai delapan tahun agar bisa dipanen.

Baca juga: Ternyata, Sampah Bisa Diubah Jadi Bahan Bakar dan Bahan Baku Alternatif Semen

Selain kandungan sagu pada batang, daun dan buahnya juga bisa dimanfaatkan menjadi bahan kerajinan dan bahan pangan.

Direktur PT Timah Tbk Ahmad Dani Virsal menambahkan, penanaman pohon sagu bagian dari komitmen perusahaan dalam program reklamasi.

"Memiliki banyak lahan basah di bekas penambangan dan ini kita hijaukan kembali, salah satunya dengan pohon sagu yang bisa bermanfaat bagi masyarakat," tuntas Dani.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau