Para penambang pun diprioritaskan masyarakat setempat dan adanya surat keterangan dari pemerintahan desa.
Direktur Utama PT Timah Tbk Ahmad Dani Virsal mengatakan perusahaan siap untuk mendukung sistem tambang rakyat.
Melalui pola kemitraan, kata Dani, harus ada sejumlah ketentuan yang harus dipenuhi salah satunya soal standar keselamatan kerja.
Baca juga: BRIN Siap Gandeng Ady, Petani Padi di Lahan Bekas Tambang Bauksit
"Kemitraan di PT Timah sudah berjalan sejak lama. Tentunya dengan WPR semuanya akan lebih terarah dan baik bagi masyarakat dan juga lingkungan," ujar Dani.
Proses penambangan pada masa depan, akan lebih mengedepankan inovasi. Sebab cadangan timah semakin berada di dalam lapisan tanah.
Dalam waktu bersamaan, perusahaan juga harus menerapkan efisiensi guna menghadapi kondisi global yang kerap berubah.
"Memang kita harus berinovasi tapi juga harus efisien. Kondisi saat ini memang butuh teknologi. Seperti di perairan dalamnya cuma satu meter, tapi yang harus digali 35 meter," pungkas Dani.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya