KOMPAS.com – Pertumbuhan ekonomi global menurut World Bank pada 2023 masih lebih rendah dari perkiraan.
Hal tersebut disampaikan Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Warsito.
Pertumbuhan ekonomi pada 2023 diprediksi 2,1 persen. Prediksi sebelumnya, pertumbuhan ekonomi adalah 3,1 persen.
Baca juga: Bos OJK: Konsumsi Rumah Tangga dan Investasi Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi di Kuartal II-2023
Warsito menyampaikan hal tersebut saat menjadi narasumber dalam Seminar Teknologi, Akutansi, Bisnis, Ekonomi, dan Komunitas di Universitas Lampung pada Kamis (10/8/2023).
Pada 2024, diperkirakan pertumbuhan ekonomi global membaik menjadi 2,4 persen. Baru pada 2025 mampu kembali ke posisi 3 persen.
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan II 2023 Indonesia tumbuh sebesar 5,71 persen,” kata Warsito dalam keterangan tertulis yang disiarkan Kemenko PMK.
“Pengangguran di Indonesia di triwulan II juga mengalami penurunan menjadi 5,45 persen dengan persentase penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 9,36 persen,” sambungnya.
Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 2023 di Atas Perkiraan
Mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang tangguh merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menyongsong tantangan pertumbuhan ekonomi.
Warsito menambahkan, program rencana kerja pemerintah di 2023 yaitu bagaimana menyiapkan peningkatan produktivitas dan daya saing SDM dari Kemenko PMK.
Kemenko PMK perlu memastikan bagaimana peningkatan kualitas SDM berkualitas dan daya saing dilaksanakan oleh kementerian teknis yang terkait.
“Siklus pembangunan manusia sebagai pijakan untuk melakukan pembangunan sejak dari dalam kandungan hingga masa tua,” ujar Warsito.
Baca juga: QRIS Cross Border, Potensi Pertumbuhan Baru UMKM
Saat ini, indeks pembangunan manusia (IPM) Indonesia pada 2023 memiliki nilai yang cukup baik yaitu 72,91 dengan tren yang selalu naik.
Dalam kurun 2010 sampai 2022, rata-rata IPM Indonesia meningkat 0,77 persen per tahun.
Dimensi IPM terbagi menjadi tiga yaitu dimensi umur panjang dan hidup sehat, dimensi pengetahuan, serta dimensi standar hidup layak.
Dimensi umur panjang dan hidup sehat meningkat 0,28 persen dari 2022 menjadi 71,85 pada 2023.
Sedangkan dari dimensi pengetahuan meningkat menjadi 13,10 pada 2023. Sementara itu, dimensi standar hidup layak pada 2023 meningkat 2,90 persen dibandingkan 2022.
Baca juga: Strategi Mendag Zulhas Dongkrak Pertumbuhan UMKM di Tanah Air
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya