SAMBAS, KOMPAS.com - Organisasi kemanusiaan Kristen Wahana Visi Indonesia (WVI) mengakhiri masa pendampingan di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, setelah hadir selama 16 tahun.
Setelah hadir sejak 2007 di kabupaten paling utara di Provinsi Kalimantan Barat dan sekaligus berbatasan langsung dengan Sarawak, Malaysia, tersebut, WVI mengakhiri pendampingannya pada 30 September tahun ini.
Manager WVI Area Program Sambas Ignatius Anggoro menyampaikan, WVI kali pertama melakukan asesmen di Kabupaten Sambas pada 2006.
Baca juga: SGI dan WVI Donasikan 31 Laptop ke 3 Sekolah di Jakarta Timur
Hasilnya, didapat kesimpulan bahwa kabupaten tersebut memiliki banyak masalah yang kompleks hingga WVI memutuskan untuk terjun di sana.
Anggoro menuturkan, WVI memiliki sejumlah program yang terfokus ke dalam tiga bidang yaitu pendidikan, kesehatan, dan pengembangan ekonomi.
Program-program tersebut dilakukan di 10 desa dan dua kecamatan yang menjadi wilayah dampingan WVI.
"Akan tetapi, intervensinya beberapa kali dilakukan di kabupaten dan wilayah lain di luar wilayah dampingan WVI," kata Anggoro kepada wartawan di Kantor Bupati Sambas, Kamis (31/8/2023).
Baca juga: Data WVI Ungkap Literasi 30.000 Siswa di 5 Kabupaten Meningkat
Sejak 2007 hingga 2023, WVI sudah mendampingi lebih dari 24.000 orang dewasa dan lebih dari 9.600 anak-anak di 10 desa.
Berbagai program yang dilaksanakan WVI bekerja sama dengan mitra-mitra baik itu pemerintah, tokoh agama, tokoh adat, maupun tokoh masyarakat.
Di 10 tahun pertama, atau fase pertama dan kedua, WVI melakukan berbagai program mulai dari pendidikan, kesehatan, maupun pengembangan ekonomi.
Di bidang pendidikan, WVI berupaya memastikan akses pendidkan dan juga lebih berkualitas kepada anak.
Baca juga: Survei WVI: Baru 36,1 Persen Anak Kelas 3 SD Papua Punya Keterampilan Literasi
Untuk bidang kesehatan, WVI memastikan anak-anak balita dapat tumbuh dengan baik dan lebih sehat.
Sedangkan di pengembangan ekonomi, WVI memastikan pendapatan masyarakat lokal bisa menjadi lebih baik.
Salah satu capaian WVI adalah membentuk empat forum anak desa yang aktif.
Kehadiran forum anak tingkat desa tersebut merupakan upaya untuk mendorong perlindungan terhadap anak dan memperjuangkan suara mereka didengar hingga ke level kabupaten.
Baca juga: Perkuat Pendidikan Karakter, WVI Luncurkan Buku Panduan PPK
Selain itu, WVI juga bekerja sama dengan pemerintah kecamatan dalam membentuk dua kecamatan menuju kecamatan layak anak.
"Dan sampai sekarang, WVI ini sudah berhasil memberikan pelatihan kepada 937 orangtua untuk pengasuhan dengan cinta (PDC)," tutur Anggoro.
Di samping itu, WVI turut bekerja sama dengan pemerintah desa dan berhasil mendeklarasikan ada sembilan desa menuju desa layak anak.
Pada fase ketiga atau lima tahun teralhir, WVI melakukan program perlindungan anak dan penanggulangan Covid-19.
Baca juga: Sambut Hari Anak Nasional, WVI Gelar Turnamen Futsal di Surabaya
"Tahun 2017, WVI berhasil membawa Kabupaten Sambas mendeklarasikan menuju kabupaten layak anak. Hal ini terwujud berkat program-program serta advokasi yang sudah dilakukan," papar Anggoro.
Camat Sajingan Besar Obertus menyampaikan ada banyak perubahan-perubahan di masyarakat sejak kehadrian WVI di kecamatannya.
Dari segi perlindungan dan pendampingan anak, Obertus menuturkan bahwa anak-anak yang didampingi WVI memiliki wawasan yang lebih luas dan komunikatif. Selain itu oranguta juga lebih peduli kepada anaknya.
Sedangkan dari sisi kesehatan, kampanye stop buang air besar sembarangan masif dilakukan untuk menjaga sanitasi warga. Dari sisi ekonomi, ada banyak pelatihan yang diberikan oleh WVI kepada masyarakat.
Baca juga: Berdayakan UMKM, Kemenkeu Satu Kalbar Gelar Bedah Bisnis Kopi Liberika Sambas
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Sambas Fatma Aghitsni menuturkan, kehadiran WVI membuat tingkat partisipasi masyarakat meningkat.
Selain itu, pemerintah kecamatan dan pemerintah desa juga menjadi lebih meningkat dalam meningkatkan perlindungan anak.
"Pendampingan yg dilakukan WVI menjadi model di Kabupaten Sambas untuk melakukan pendampingan di masyarakat terkait juga dengan bagaimana meningkatkan patisipasi anak di dalam pembangunan daerah," ujar Fatma.
Bupati Sambas Satono mengungkapkan, kehadiran WVI sangat dirasakan oleh warganya, terutama di daerah terpencil dan perbatasan.
"Ini merupakan bagian daripada kolaborasi sinergi yang luar biasa. Selaku Bupati Sambas saya menghaturkan terima kasih atas atensi, dedikasi, dan pengabdian Wahan Visi Indonesia," ujar Satono.
Baca juga: Seorang Pekerja Pembangunan Jembatan Sambas Besar Hilang, Diduga Terpeleset Jatuh ke Sungai
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya