Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RS MH Thamrin Cileungsi Aktif Lakukan CSR ke Masyarakat Guna Dukung Pemerintah di Bidang Kesehatan

Kompas.com, 6 September 2023, 17:40 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - RS MH Thamrin secara aktif melakukan corporate social responsibility (CSR) kesehatan, baik secara langsung kepada masyarakat, lembaga kesehatan hingga pelaku industri.

Hal ini disampaikan Direktur RS MH Thamrin Cileungsi (Member of l Radjak Hospital), dr Mastika Thalib (6/9/2023) menyampaikan hal ini sebagai komitmen untuk membantu pemerintah membangun kesehatan masyarakat.

"Kami membangun kerjasama dengan pihak BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, hingga pelaku industri untuk membantu ketahanan kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia, terutama yang ada di sekitar RS MH Thamrin," kata dr. Ika.

Salah satunya, yang pada tahun ini dilakukan adalah berkolaborasi dengan BPJS Ketenagakerjaan untuk membantu para pekerja bukan penerima upah (BPU) atau disebut juga Pekerja Rentan.

"RS MH Thamrin melalui seleksi atas rekomendasi berbagai pihak, melakukan pembayaran iuran BPJS Ketenagakerjaan untuk 100 orang, selama enam bulan melalui program Gerakan Peduli Pekerja Rentan. Misalnya, supir ambulan di kecamatan, yang tidak memiliki BPJS," ungkapnya.

Ia menuturkan para penerima BPJS Ketenagakerjaan itu merasa sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan oleh RS MH Thamrin Cileungsi dan merasakan jauh lebih aman dalam bekerja.

"Harapannya, setelah masa enam bulan itu, mereka akan melanjutkan pembayaran iuran BPJS secara mandiri," ujar dr. Ika.

"Tentunya, kami secara aktif memberikan edukasi tentang pentingnya BPJS Ketenagakerjaan ini sebagai antisipasi pada kejadian yang tidak diinginkan. Tak hanya buat dirinya, tapi akan bisa membantu keluarganya juga," lanjutnya.

Ada pula, kerjasama Jamkesda dengan pihak Pemda Bogor dan kegiatan layanan kesehatan yang ditujukan pada masyarakat secara langsung.

"Seperti sunatan masal atau Medical Check Up (MCU) pada masyarakat. Bisa dilakukan oleh kami sendiri atau bekerjasama dengan pelaku usaha ataupun institusi," kata dr Ika lagi.

Langkah ini, menurutnya, dilakukan dengan tujuan untuk membantu masyarakat agar lebih peduli pada kesehatan, yang pada ujungnya akan menurunkan tingkat risiko atas suatu penyakit.

Baca juga: Para Pemenang CSR Outlook Awards 2023

"Salah satunya, penyakit tidak menular. Seperti Jantung atau Diabetes Melitus atau Hipertensi. Karena penyakit-penyakit serupa, akan lebih mudah diatasi jika terdeteksi secara dini," jelas dr. Ika.

"Kami pun tak hanya memeriksa masyarakat tapi juga memberikan tips atau anjuran, untuk menghindari penyakit tersebut. Sehingga menuju masyarakat sehat itu bukan hanya mimpi, tapi akan menjadi kenyataan di Indonesia," pungkasnya.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
IPB Latih Relawan dan Akademisi di Aceh Produksi Nasi Steril Siap Makan
IPB Latih Relawan dan Akademisi di Aceh Produksi Nasi Steril Siap Makan
Pemerintah
Bencana Hidrometeorologi Meningkat, Sistem Transportasi dan Logistik Dinilai Perlu Berubah
Bencana Hidrometeorologi Meningkat, Sistem Transportasi dan Logistik Dinilai Perlu Berubah
LSM/Figur
SMBC Indonesia Tanam 1.971 Pohon melalui Program BerDaya untuk Bumi di Garut
SMBC Indonesia Tanam 1.971 Pohon melalui Program BerDaya untuk Bumi di Garut
Swasta
Tempat Penyimpanan Karbon Dioksida Pertama di Dunia Bakal Beroperasi di Denmark
Tempat Penyimpanan Karbon Dioksida Pertama di Dunia Bakal Beroperasi di Denmark
Swasta
Bencana Makin Parah, Kebijakan Energi Indonesia Dinilai Tak Menjawab Krisis Iklim
Bencana Makin Parah, Kebijakan Energi Indonesia Dinilai Tak Menjawab Krisis Iklim
LSM/Figur
Banjir dan Longsor Tapanuli Tengah, WVI Jangkau 5.000 Warga Terdampak
Banjir dan Longsor Tapanuli Tengah, WVI Jangkau 5.000 Warga Terdampak
LSM/Figur
Distribusi Cadangan Beras untuk Banjir Sumatera Belum Optimal, Baru 10.000 Ton Tersalurkan
Distribusi Cadangan Beras untuk Banjir Sumatera Belum Optimal, Baru 10.000 Ton Tersalurkan
LSM/Figur
Menteri LH Ancam Pidanakan Perusahaan yang Terbukti Sebabkan Banjir Sumatera
Menteri LH Ancam Pidanakan Perusahaan yang Terbukti Sebabkan Banjir Sumatera
Pemerintah
KLH Bakal Periksa 100 Unit Usaha Imbas Banjir Sumatera
KLH Bakal Periksa 100 Unit Usaha Imbas Banjir Sumatera
Pemerintah
Tambang Energi Terbarukan Picu Deforestasi Global, Indonesia Terdampak
Tambang Energi Terbarukan Picu Deforestasi Global, Indonesia Terdampak
LSM/Figur
Food Estate di Papua Jangan Sampai Ganggu Ekosistem
Food Estate di Papua Jangan Sampai Ganggu Ekosistem
LSM/Figur
Perjanjian Plastik Global Dinilai Mandek, Ilmuwan Minta Negara Lakukan Aksi Nyata
Perjanjian Plastik Global Dinilai Mandek, Ilmuwan Minta Negara Lakukan Aksi Nyata
LSM/Figur
Cegah Kematian Gajah akibat Virus, Kemenhut Datangkan Dokter dari India
Cegah Kematian Gajah akibat Virus, Kemenhut Datangkan Dokter dari India
Pemerintah
Indonesia Rawan Bencana, Penanaman Pohon Rakus Air Jadi Langkah Mitigasi
Indonesia Rawan Bencana, Penanaman Pohon Rakus Air Jadi Langkah Mitigasi
LSM/Figur
Hujan Lebat Diprediksi Terjadi hingga 29 Desember 2025, Ini Penjelasan BMKG
Hujan Lebat Diprediksi Terjadi hingga 29 Desember 2025, Ini Penjelasan BMKG
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau