JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai akses utama aktivitas logistik ekspor dan impor, Jembatan Marunda padat dilalui kendaraan berat dari dan ke pelabuhan serta menjadi penghubung antara DKI Jakarta dan Bekasi.
Kepadatan lalu lalang kendaraan berat menyebabkan getaran yang konstan sehingga struktur lantai jembatan ambrol sejak akhir 2022 silam.
Selain itu, aspal lapisan atas lantai jembatan dalam kondisi rusak dan berbahaya jika dilalui kendaraan dan menyebabkan kemacetan.
Penggantian lapisan aspal dengan material beton dipertimbangkan agar lebih tahan lama dan memberikan kenyamanan pengguna jalan.
Baca juga: SBI Pabrik Narogong Gelar Pelatihan Desa Tangguh Bencana
Menindaklanjuti hal tersebut, sejak Juni lalu, Dinas Bina Marga DKI Jakarta bekerja sama dengan PT Pendawa Lestari Perkasa (PLP) yang merupakan unit usaha PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI), melaksanakan pekerjaan perbaikan jalan jembatan Marunda agar kembali aman dilalui masyarakat dan lalu lintas kembali lancar.
Perbaikan jalan terdiri dari perbaikan struktur lantai jembatan, dan perbaikan lapisan aspal yang rusak di kedua sisi jembatan menggunakan solusi rapid setting SpeedCrete, yaitu aplikasi beton cepat kering dalam hitungan jam yang ramah lingkungan.
Pengaplikasian lapisan aspal dengan material beton dilakukan menggunakan teknologi Laser Screed dan 3D Profiler System, agar lapisan aspal lebih aman dilalui kendaraan berat serta memiliki daya tahan yang lebih kuat.
Plt. Kepala Dinas Bina Marga (DBM) Provinsi DKI Jakarta Heru Suwondo menuturkan, proyek perbaikan ini merupakan tindak lanjut dari Rencana Kerja DBM tahun 2023 yang meliputi perbaikan jembatan.
DBM Provinsi DKI Jakarta kembali mempercayakan perbaikan jembatan kepada PLP yang telah terbukti dapat menyelesaikan pekerjaan perbaikan jalan dengan cepat dan efisien.
Baca juga: SBI Tanam Pohon untuk Jakarta Berkelanjutan
Heru menjelaskan bahwa Jembatan Marunda saat ini sudah bisa dilalui dengan aman.
“Mulai 8 September 2023, Jembatan Marunda sudah bisa dilalui. Pekerjaan perbaikan sudah dilakukan dengan baik dan dipastikan mampu dilewati kendaraan-kendaraan berat yang lalu lalang di jembatan ini," kata Heru.
Sementara itu, Direktur PLP Widodo Ariawan menjelaskan tantangan dan cakupan pekerjaan perbaikan Jembatan Marunda.
Menurutnya, pekerjaan ini memiliki tantangan tersendiri, mengingat Jembatan Marunda ini merupakan jalur komersial dengan lalu lintas padat yang menghubungkan DKI Jakarta dan Bekasi, sehingga pekerjaan jalan harus dilakukan dengan sangat cepat untuk mengurangi dampak kemacetan.
"Kami membangun kembali jalan menggunakan SpeedCrete yang dapat kering dalam waktu empat jam dan delapan jam pada permukaan beton sepanjang 452 meter," jelas Widodo.
Baca juga: Dukung Pendidikan dan Pemberdayaan Terintegrasi, SBI Hadirkan Solusi Academy
Dia mengharapkan, SBI dapat terus berkontribusi dalam pembangunan atau pemeliharaan jalan dan jembatan di DKI Jakarta dengan solusi-solusi bernilai tambah.
Perbaikan lapisan beton jembatan menggunakan SpeedCrete memungkinkan pekerjaan perbaikan jembatan berlangsung lebih cepat dan efisien.
SpeedCrete mengoptimalisasi material dan sumber daya lokal dengan mencatatkan realisasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk pekerjaan di Jalan Pakin Paket 1 tahun 2022 dengan nilai pascaaudit oleh Sucofindo sebesar 67,14 persen.
Hal ini sejalan dengan himbauan pemerintah untuk peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN).
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya