JAKARTA, KOMPAS.com - Kelistrikan kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dipastikan lancar saat Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan menemani Perdana Menteri (PM) China Li Qiang. Keduanya menjajal kereta cepat pada Rabu (6/9/2023) lalu.
Luhut menyebutkan, PM Li Qiang mengaku puas dengan kualitas kereta cepat saat melakukan uji coba transportasi rendah emisi tersebut. Luhut dan PM Li menjajal kereta cepat mulai dari stasiun Halim hingga ke stasiun Karawang.
"Tadi dia sangat puas, dia bilang sama kualitasnya dengan yang di China dan kita juga tadi puas," kata Luhut setelah mendampingi PM China melakukan uji coba.
Baca juga: Menuju Elektrifikasi Kereta 100 Persen, India Bangun Panel Surya 1 MW
Kereta cepat beroperasi menggunakan sistem aliran listrik atas atau Overhead Contact System (OCS). Pasokan listrik ditransmisikan ke empat gardu traksi di Halim, Karawang, Walini, dan Tegalluar yang dibangun oleh China Railway Group Limited (CREC).
Sementara, perjalanan dari Stasiun Halim hingga Karawang ditempuh selama 15 menit. Dalam kesempatan itu, Li Qiang juga dikenalkan dengan motif batik Mega Mendung yang menghiasi interior KCJB dan berbagai fasilitas lain.
Li Qiang berkesempatan melihat berbagai fasilitas dan interior dari Stasiun KA Cepat Halim dan Karawang. Dia juga mencoba Kereta Penumpang dan Kereta Inspeksi dengan kecepatan hingga 350 kilometer per jam.
Baca juga: Masaccio, Kereta Baterai Listrik Masa Depan Buatan Hitachi
KCJB dirancang dengan panjang lintasan 142 kilometer yang menghubungkan Jakarta dan Bandung. Kereta mampu menembus kecepatan maksimal 350 kilometer per jam saat beroperasi.
Ini merupakan proyek kereta cepat China pertama yang dibangun di luar negeri sekaligus menandakan kerjasama strategis antara China dan Indonesia.
KCJB akan mempersingkat waktu perjalanan dari Jakarta ke Bandung dari tiga jam menjadi 40 menit.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya