KOMPAS.com - Evermos, platform connected commerce Indonesia berkomitmen mengembangkan talenta Indonesia untuk memberikan dampak positif bagi perekonomian dan pemberdayaan komunitas.
Terkait hal itu, Evermos menduduki peringkat tiga pada LinkedIn Top Startup Indonesia tahun 2023.
Sebagi informasi, LinkedIn menerbitkan daftar top startup setiap tahun dengan proses seleksi berdasarkan data eksklusif platform jejaring profesional tersebut dan evaluasi ahli untuk mengidentifikasi startup dengan pertumbuhan pesat dan kemampuan merekrut dan mengembangkan talenta terbaik.
"Evermos berkomitmen dan terus berinvestasi pada peningkatan kualitas dan pengembangan talenta kami," ungkap Ghufron Mustaqim, Co-founder dan CEO Evermos (27/9/2023).
"Tidak hanya dari sisi kemampuan teknis, kami juga mencari talenta dengan nilai-nilai yang sejalan dengan nilai Evermos seperti value creation, critical thinking, dan drive for achievement," jelasnya.
"Sebuah kehormatan bagi kami untuk dianugerahi LinkedIn Top Startup Indonesia atas komitmen dan kinerja kami sejauh ini," tambahnya.
Sebagai perusahaan berfokus pada nilai ESG (environment, social, and governance), lanjut Ghufron, pihaknya berkomitmen menciptakan lingkungan kerja inklusif, dengan memberikan kesempatan sama bagi semua karyawan terlepas dari latar belakang.
"Zero-tolerance policy atas diskriminasi dan pelecehan dalam berbagai bentuk," tegas Ghufron Mustaqim.
"Salah satunya adalah bekerja sama dengan Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE) dalam melakukan assessment, training, dan berbagai upaya untuk mendorong pemberdayaan wanita serta kesetaraan gender di tempat kerja," tambahnya.
Baca juga: LSPR Advertising Society Angkat Isu Kesetaraan Gender Melalui Art Exhibition
Ghufron juga menyampaikan, bekerja di dunia startup tidak hanya tentang mencapai kesuksesan secara profesional, tetapi juga sebuah perjalanan untuk terus bertumbuh dari sisi pengembangan kepribadian dan kepemimpinan.
"Yang sangat penting bagi Evermos dalam misi kami untuk memberdayakan UMKM dan underserved communities," tutup Ghufron.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya