Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia-FAO Kerja Sama Perkuat Pertanian Kawasan Pasifik

Kompas.com, 28 September 2023, 19:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Indonesia dan Organisasi Pangan dan Pertanian atau Food and Agriculture Organization (FAO) menjalin kerja sama memperkuat South-South and Triangular Cooperation atau Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular (KKST).

Kerja sama tersebut meliputi wilayah kawasan Pasifik termasuk Selatan Afrika maupun Selatan Asia.

Kesepatakan terjalin saat Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menggelar pertemuan bilateral dengan Direktur Jenderal FAO Qu Dongyu di Kantor Pusat FAO, Roma, Italia.

Baca juga: Dukung Pertanian Modern, Moeldoko: Perlu Kebijakan Baru

SYL menyampaikan, KSST merupakan hasil dari pertemuan kelompok kerja pertanian G20 saat menjadi presidensi tahun lalu.

Sebelumnya, Indonesia telah memulai pelaksanaan proyek pembangunan pusat pelatihan dan demontrasi pertanian di Fiji melalui Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI).

“Salah satu yang dibahas dalam pertemuan ini adalah program prioritas yang berkaitan dengan kepentingan substansial tidak hanya untuk indonesia tetapi juga kemajuan pertanian dunia,” kata SYL dalam keterangan resmi, Rabu (27/9/2023).

Dia mengaku optimistis bahwa proyek KSST dapat memberikan manfaat besar bagi pencapaian ketahanan pangan kawasan pasifik.

Baca juga: Pertanian Paling Terdampak Perubahan Iklim, Produksi Bisa Merosot

SYL mengatakan, KSST merupakan proyek strategis dalam menambah kemampuan pangan masing-masing negara di dunia.

Dengan begitu, SYL berharap FAO mendukung semua proyek KSST baik secara teknis maupun strategis.

“Kami juga akan terus berkoordinasi dengan perwakilan FAO di Indonesia untuk mengindentifikasi potensi kerja sama dengan berbagai negara,” paparnya.

Dia juga berharap agar FAO bisa mengoptimalkan kehadiran Indonesia di Roma seperti Atase Pertanian dan jajaran Kedutaan Besar RI dalam mewujudkan proyek KSST yang berkelanjutan.

“Dan yang tak kalah penting kami punya orang indonesia yang banyak disini,” ucap SYL.

Baca juga: Eratani Tegaskan Komitmen Perkuat Sektor Pertanian lewat Agritech

KSST merupakan proyek kerja sama antar negara-negara berkembang sebagai sarana untuk saling berbagi pengalaman dan mencari solusi atas tantangan bersama di bidang pembangunan.

Konfigurasi skema KSST terdiri dari beberapa bagian yakni negara selatan (sebutan lain untuk negara sedang berkembang) penerima bantuan, negara selatan pemberi bantuan (donor), serta negara maju dan institusi multilateral sebagai donor dan pendukung.

Sejak 1980-an, Indonesia mulai beralih menjadi negara donor dan terus berkomitmen untuk memperkuat KSST.

SYL turut mengapresiasi dukungan FAO selama lebih dari 40 tahun melalui berbagai proyek kerja sama.

Contohnya adalah menghadapi ancaman anomali cuaca, krisis pangan, degradasi lahan, hilangnya keanekaragaman hayati, serta penanganan wabah penyakit hewan.

Baca juga: 6 Dampak El Nino Terhadap Pertanian

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
LSM/Figur
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Pemerintah
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar 'Langkah Membumi Ecoground 2025'
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar "Langkah Membumi Ecoground 2025"
Swasta
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
BUMN
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
Pemerintah
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
LSM/Figur
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Pemerintah
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
Pemerintah
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
Pemerintah
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
LSM/Figur
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
Pemerintah
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Pemerintah
Bisa Suplai Listrik Stabil, Panas Bumi Lebih Tahan Krisis Iklim Ketimbang EBT Lain
Bisa Suplai Listrik Stabil, Panas Bumi Lebih Tahan Krisis Iklim Ketimbang EBT Lain
Swasta
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
Swasta
Investasi Energi Terbarukan Capai Rp 21,64 Triliun, REC Dinilai Bisa Percepat Balik Modal
Investasi Energi Terbarukan Capai Rp 21,64 Triliun, REC Dinilai Bisa Percepat Balik Modal
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau