JAKARTA, KOMPAS.com - Lion Air dan Batik Air, anak perusahaan Lion Air Group, dan juga Super Air Jet baru-baru ini memberi kepercayaan kepada solusi digital Airbus untuk mewujudkan efisiensi perawatan dan operasi penerbangan.
Ketiga maskapai tersebut telah mengadopsi solusi Airbus Skywise Health Monitoring (SHM) dan NAVBLUE N-Flight Planning (N-FP) sebagai alat bantu pengelolaan kinerja armada.
Dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Rabu (27/9/2023), secara keseluruhan, sejumlah kontrak yang ditandatangani ini akan mencakup hingga 110 pesawat yang terdiri dari keluarga A320 dan A330.
Baca juga: Tahun 2030, Airbus Gunakan 100 Persen Bahan Bakar Berkelanjutan
Memanfaatkan teknologi cloud dan big data dari platform data penerbangan Skywise, SHM mengumpulkan dan memusatkan sistem peringatan kinerja pesawat secara real time, efek dek penerbangan (flight-deck effects), pesan perawatan (maintenance messages), dan lainnya.
Kemudian memprioritaskan dan menghubungkannya dengan prosedur pemecahan masalah yang relevan; menyoroti dampak operasional; dan menyediakan riwayat perawatan sistem, sehingga memungkinkan penanganan kejadian pada pesawat secara efektif.
Secara keseluruhan, SHM diklaim dapat menghemat waktu bagi maskapai dan mengurangi biaya perawatan yang tidak terjadwal karena memungkinkan maskapai mengambil keputusan berbasis data.
Selain itu, Lion Air, Batik Air, serta Super Air Jet terus mengandalkan NAVBLUE untuk berbagai layanan penerbangan, termasuk charts navigasi, database navigasi Flight Management System (FMS), dan alat penghitung performa pesawat (Flysmart+).
Baca juga: Berapa Konsumsi Bahan Bakar Burung Besi Raksasa Airbus A380?
Kini, layanan kepada ketiga maskapai tersebut telah diperluas dengan penambahan N-Flight Planning (N-FP), solusi lengkap mengoptimalkan perencanaan penerbangan, sekaligus menawarkan kemudahan integrasi dengan sistem pihak ketiga.
Fitur otomatisasi dan peringatan berdasarkan kejadian pada pesawat dapat meningkatkan produktivitas dan memungkinkan diterapkannya pendekatan manajemen berdasarkan pengecualian (manage-by-exception).
President Airbus Asia-Pacific Anand Stanley mengatakan, Lion Air, Batik Air, dan Super Air Jet telah mengadopsi sistem SHM dan NAVBLUE N-Flight Planning (N-FP) untuk meningkatkan efisiensi armada dan pemantauan kesehatan pesawatnya.
"Kontrak ini merupakan bukti dari pulihnya pasar penerbangan di Indonesia, yang juga menunjukkan kepercayaan penuh maskapai terhadap solusi digital Airbus. Kami berharap dapat terus mendukung pelanggan kami di Indonesia seiring dengan pertumbuhan mereka," imbuhnya.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya