KOMPAS.com - Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Telkom (Tel-U) bersama dengan Huawei Indonesia meresmikan dua laboratorium bersama (joint lab) dalam rangka memperingati Hari Bhakti ke-78 Pos dan Telekomunikasi (Postel) yang diselenggarakan di kantor pusat PT Pos Indonesia (Persero) di Bandung, Jawa Barat.
Laboratorium bersama ITB-Huawei xG Research Center akan fokus pada penerapan teknologi 5G untuk industri vertikal, sedangkan laboratorium Tel-U-Huawei Beyond 5.5G akan menjadi pusat penelitian dan pengembangan (R&D) bagi para peneliti untuk menghasilkan inovasi-inovasi terbaru teknologi kelas dunia.
Pembukaan laboratorium bersama ini merupakan bagian dari wujud implementasi Nota Kesepahaman yang ditandatangani oleh ITB, Tel-U, dengan Huawei pada tahun lalu, sebagai sebuah upaya bersama dalam menggalang kekuatan untuk memberdayakan ekosistem digital Indonesia seraya mendukung perwujudan Visi Digital Nasional.
Ruang lingkup Nota Kesepahaman ini meliputi pengembangan sumber daya manusia, perencanaan solusi dan ekosistem transformasi digital, perencanaan infrastruktur TIK, dan konsultasi yang mengedepankan tata kelola yang unggul.
Baca juga: Maskapai Penerbangan Indonesia Teken Kerjasama Solusi Digital Airbus
Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Budi Arie Setiadi mengatakan, di tengah era disrupsi informasi dan kemajuan teknologi digital, kerja bersama kita (penting) dalam mewujudkan agenda akselerasi transformasi digital Indonesia.
"Ini tidak hanya ditujukan agar sektor pos dan telekomunikasi Indonesia dapat semakin maju, tetapi juga untuk mendorong agar dapat dirasakan secara nyata oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia tanpa terkecuali," ujar Arie.
Sementara itu, Wakil Rektor Telkom University Rina Pudji Astuti menambahkan, laboratorium ini merupakan inisiatif pelaku industri TIK dan perguruan tinggi untuk menopang akselerasi transformasi digital yang sedang digencarkan oleh pemerintah.
"Melalui joint lab ini, insan Indonesia Maju yang berkualitas, cakap digital, dan berdaya pikir inovatif sehingga membantu Indonesia berperan lebih besar di panggung teknologi global," imbuh Rina.
Baca juga: APP Sinar Mas Tetap Dorong Budaya Menulis Tangan di Era Digital, Ini Alasannya
Hal senada disampaikan Dekan Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB Tutun Juhana yang mengapresiasi Huawei sebagai pelaku TIK global yang mau berbagi ilmu dan pengalamannya dalam mewujudkan transformasi digital di Indonesia.
"Ini tentu saja melalui pendirian laboratorium bersama ini yang akan menempatkan perguruan tinggi seperti ITB sebagai pusat penelitian dan inovasi yang berdaya guna bagi masyarakat dan industri,” ujar Tutun.
Acara peresmian laboratorium bersama ini juga dihadiri oleh para pemangku kepentingan utama dalam ekosistem ini, termasuk Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel), Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), dan beberapa pelaku industri.
Vice President Huawei Indonesia James Sun menjelaskan, laboratorium ini menjadi wujud nyata dari kolaborasi dan kontribusi ITB, Tel-U, dan Huawei dalam meningkatkan daya saing dan kapasitas para talenta digital tanah air agar Indonesia dapat mengambil peran lebih besar di pasar global.
Selain sebagai pusat pengembangan sumber daya manusia TIK, laboratorium ini dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi digital melalui inovasi-inovasi terbarunya sehingga dapat memberikan dampak yang besar bagi masyarakat.
Baca juga: Dorong Kesetaraan Gender Bisnis Digital, FWD Insurance Luncurkan InnovateHer Academy
"Penguatan kapasitas talenta digital akan menopang kesinambungan transformasi digital di Indonesia," tuntasnya.
Sebagai wujud komitmen 'I Do', Huawei telah memberikan pelatihan kepada lebih dari 93.000 sumber daya manusia TIK dalam mengembangkan kapasitas dan kompetensi digital.
Huawei menargetkan dapat menggandeng 100.000 talenta digital yang akan menjadi pilar penting dalam transformasi digital demi mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya