BATAM, KOMPAS.com – Atas nama Indonesia, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sukses memimpin pertemuan Forum Menteri dan Gubernur dari tiga negara yakni Indonesia, Malaysia & Thailand di Batam, Kamis (28/9/2023).
Kegiatan The 20th Indonesia, Malaysia, Thailand-Growth Triangle, Chief Ministers and Governors’ Forum Meeting (The 20th IMT-GT CMGF) ini diselenggarakan di Ballroom Marriott Hotel Harbour Bay, Batam, Kepri.
Agenda yang melibatkan tiga Negara ini dihadiri langsung oleh para Menteri dan Gubernur dari Malaysia dan Thailand.
Pertemuan ini juga diikuti Asian Development Bank (ADB), Asean Secretariat, IMT-GT Subregional Cooperation, IMT-GT Joint Business Council JBC), University Network, dan United Nation Economic and Sosial Commission for Asia and The Pasific (UNESCAP).
Baca juga: ASEAN Jadi Incaran Produk-produk Luar Negeri, UMKM Perlu Dilindungi
Rapat yang dipimpin Gubernur Kepri Ansar meliputi berbagai agenda pembahasan yang kemudian menjadi kesepakatan bersama yang dituangkan dalam bentuk join collaboration IMT-GT.
“Adapun kesepakatan tersebut meliputi bidang perdagangan, investasi, pariwisata, infrastruktur, lingkungan hidup, pertanian dan industri halal,” kata Ansar.
Ansar mengatakan, muara akhir dari kesepakatan bersama tersebut, adalah untuk mendorong peningkatan Gross Domestic Product (GDP), konektivitas antar negara, penciptaan lapangan kerja dan terintegrasinya industri domestik pada global value chain dengan pendekatan sub regional yang terintegrasi, inovatif, inklusif dan berkelanjutan.
Dalam kesempatan ini Ansar juga menyampaikan perkembangan pembangunan ekonomi di Kepri dan Nasional yang terus menguat pasca pandemi, seiring pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Di Kepri saja pada triwulan 2 tahun 2023 pertumbuhan ekonomi mencapai 5,04 persen (year on year). Secara kumulatif pertumbuhan Sumatera tumbuh 4,90 persen (yoy) dan perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,17 persen,” ungkap Ansar.
Baca juga: Kadin Optimistis Indonesia Pimpin Pasar Karbon ASEAN
Akselerasi pertumbuhan ekonomi di Kepri didorong oleh pertumbuhan investasi. Terdapat peningkatan kapasitas produksi yang dilakukan oleh pelaku usaha dan pembangunan infrastruktur yang masif seiring selesainya pembangunan jaringan Base Transceiver Station (BTS) sebagai konsekuensi Kepri menjadi stasiun peluncuran satelit Satria-1 (Satelit Republik Indonesia).
Selain itu, berbagai potensi kerja sama baik industri maupun pariwisata, adalah Kepri memiliki potensi pengembangan industri halal dengan adanya Bintan Halal Hub, potensi industri teknologi digital di Nongsa Digital Park, dan juga potensi industri MRO dengan adanya KEK Galang Batang.
“Harapan kita bersama terhadap forum IMT-GT CMGF ini dapat mengintensifkan jejaring dan kolaborasi antar negara, saling menggali potensi kerja sama sektor swasta, jaringan universitas dan sektor-sektor lainnya,” pungkas Ansar.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya