BATAM, KOMPAS.com – Suskes jalankan sistem pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Malaysia dan Thailand, Bank Indonesia (BI) akan membuka hal serupa di Singapura, November 2023.
“Sejak diluncurkan hingga bulan Agustus 2023 lalu, transaksi QRIS lebih dari Rp 1 triliun, dengan frekuensi transaksi lebih dari 10 juta kali,” kata Kepala Kpw BI Kepri Suryono, Sabtu (30/9/2023).
Suryono menyebutkan, penggunaan QRIS di kedua negara tersebut bisa dikatakan berhasil.
Hal ini dibenarkan oleh oleh Menteri Luar negeri Malaysia dan Wakil Menteri Luar Thailand, saat keduanya hadir di kegiatan Indonesia Malaysia Thailand Growth Triangle (IMT GT) di Batam, Kepri.
“Di Batam, keduanya juga bertransaksi menggunakan pembayaran sistem QRIS,” ungkap Suryono.
Baca juga: Guterres Nilai Sistem Keuangan Global Tidak Adil dan Ketinggalan Zaman
Provinsi Kepri termasuk penggunaan QRIS yang luar biasa, terlebih di Batam yang menjadi pengguna terbanyak se-Sumatera.
Penggunaan pembayaran dengan sistem QRIS juga meningkat saat pergelaran rangkaian acara Gebyar Melayu Pesisir (GMP.
Sementara itu, Kepala Tim Implementasi KEKDA BI Kepri Miftahul Choiri mengungkapkan hingga saat ini total transaksi selama penyelenggaraan UMKM Expo yang menggunakan QRIS tercatat hampir Rp 13 miliar.
“Itu masih data sementara, sebab pendataan jumlah transaksi mesin terus berlangsung dan akan terus bertambah,” ungkap Miftahul Choiri, Sabtu (30/9/2023).
Miftahul mengatakan, nilai tersebut merupakan tambahan dari hasil pameran UMKM yang dilaksanakan Minggu (1/10/2023) dengan pendapatan lebih dari Rp 2 miliar. Ditambah Rp 10 miliar sepanjang pelaksanaan road to GMP, dan transaksi online.
“Dari jumlah tersebut transaksi UMKM kategori busana karya desainer yang memang sudah memiliki reseller di berbagai kota dan luar negeri, mendominasi,” jelas Miftahul.
Untuk diketahui, GMP 2023 ini juga dimeriahkan dengan UMKM Expo yang menampilkan produk unggulan Indonesia khususnya produk terbaik dari Sumatera dan Kepri, serta produk unggulan Malaysia dan Thailand.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya